Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi B DPRD Jakarta, Pandapotan Sinaga menegaskan pentingnya berbagai percepatan program-program dari Pasar Jaya.
Menurutnya, aset strategis Pasar Jaya harus dimaksimalkan untuk menjawab kebutuhan hunian.
“Jakarta kekurangan 250.000 sampai 300.000 unit hunian layak. Pasar Jaya punya aset strategis, jangan berhenti di atas kertas,” ungkap Pandapotan dalam diskusi Balkoters Talk bertajuk “Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global” di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (24/9).
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu menekankan pola pembiayaan tidak bisa lagi hanya mengandalkan pemerintah pusat.
Selain itu, skema jangka panjang dengan pihak ketiga dan dana CSR dari swasta harus dioptimalkan.
“Hunian di atas pasar akan memberi akses lebih mudah bagi masyarakat untuk tinggal di tengah kota,” katanya.
Menurut Pandapotan, keberhasilan revitalisasi pasar bukan hanya untuk pedagang, tetapi juga generasi muda, termasuk kalangan pewarta.
"Ke depan, wartawan yang baru menikah dan belum punya rumah pun bisa mendapat hunian layak di tengah kota,” ucapnya tersenyum.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menegaskan langkah revitalisasi kini diarahkan untuk menjadikan pasar sebagai simbol kota modern dan ramah lingkungan.
"Program ini, sekaligus bagian dari strategi besar menjadikan Jakarta sebagai kota global," ucapnya.
Menurutnya, sejak menjabat pada Agustus 2023 lali, jajaran direksi Pasar Jaya bergerak cepat melakukan modernisasi seluruh pasar di Kota Jakarta.