Ikuti Kami

Presiden Jokowi Terima 61 Tokoh Papua di Istana Negara

Presiden Joko Widodo menerima sekitar 61 tokoh Papua di Istana Negara Jakarta, Selasa (10/9).

Presiden Jokowi Terima 61 Tokoh Papua di Istana Negara
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima map berisi saran dari perwakilan tokoh Papua Abisai Rollo (kiri) dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Pertemuan tersebut membahas isu-isu terkini di Papua.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo menerima sekitar 61 tokoh Papua di Istana Negara Jakarta, Selasa (10/9).

Jokowi yang didampingi Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Kepala BIN Budi Gunawan langsung menghampiri dan menyalami para tokoh Papua tersebut.

Baca: Effendi Duga Benny Wenda Jadi Dalang Kerusuhan Papua

Para tokoh Papua, Papua Barat serta yang tinggal di luar Papua ini memakai ikat kepala dan batik khas Papua.

Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan 61 tokoh yang hadir ini merupakan representasi dan mewakili komponen tokoh dari adat, gereja, organisasi, akademisi mahasiswa, wanita dan pemuda.

"Para tokoh ini telah hadir di Jakarta sejak 8 September yang lalu ini dapat menyampaikan aspirasi yang sangat dalam yang terkait dengan bagaimana memajukan Papua dan meningkatkan kesejahteraannya menjadi lebih baik dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Budi Gunawan.

Abisai Rollo sebagai pemimpin rombongan mengatakan kedatangannya ke Istana ini untuk menyampaikan harapan, kecemasan dan kebutuhan serta beberapa pemikiran ke depan untuk tanah Papua yang lebih baik dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia.

"Kami fokus pada sumber daya manusia karena Papua disebut daerah kaya dengan sumber daya alam namun tidak sebanding dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia orang asli Papua yang mampu memanfaatkan sumber daya alam ini," kata Abisai.

Baca: Edo: Tindak Ormas yang Rasis Pada Orang Papua!

Abisai mengatakan bahwa hingga saat ini pembicaraan berputar-putar pada pembangunan, pembagian sumber daya alam, namun lupa betapa pentingnya perkembangan sumber daya manusia.

"Sumber daya manusia Papua yang berdaya saing jauh lebih berharga dan diperlukan di masa depan dari sumber daya alam yang memiliki batas akan berkurang," katanya.

Quote