Sidoarjo, Gesuri.id - Dalam rangka memperkuat upaya pelestarian Warisan Budaya tak Benda (WBTB) lokal, Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) Republik Indonesia bekerja sama dengan Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno, menggelar acara Semarak Budaya mengenai Reog Cemandi di Kabupaten Sidoarjo, Minggu (26/10).
Acara Semarak Budaya ini mengupas tuntas nilai-nilai historis dan tantangan pelestarian Reog Cemandi, dengan fokus utama pada peran strategis pemerintah dalam perlindungan budaya.
BaCa: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap

Puti menyoroti pentingnya dukungan penuh dari pemerintah daerah. Ia menyatakan bahwa Reog Cemandi, yang telah masuk kategori WBTB, harus diangkat menjadi salah satu ikon Kabupaten Sidoarjo dan berpotensi menjadikan Desa Cemandi sebagai desa wisata.
Puti juga menekankan bahwa kearifan lokal ini merupakan akar dari ideologi Pancasila. Namun, ia menegaskan bahwa tanpa dukungan politik (political will), budaya lokal terancam punah.
"Sekeras apapun kita ingin memajukan kebudayaan kita, tetapi kalau tidak ada political will dari pemerintah, baik itu Kabupaten, Kota, Provinsi, bahkan Pemerintah Pusat, maka itu seakan-akan akan hilang begitu saja, sirna," ujar Puti.
Sebagai wujud komitmen, Puti berjanji akan membantu pengadaan alat-alat musik (tetabuhan) untuk sanggar. "Nanti alatnya saya yang beliin," janjinya. Ia juga meminta anggota DPRD Sidoarjo yang hadir untuk mengawal kebijakan dan memberikan ruang bagi seniman.
"Merdekalah dengan gayamu, tapi jangan lupakan budayamu Indonesia." Ucap Puti menutup acara Semarak Budaya ini dengan pesan.

BaCa: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
Sejalan dengan itu, Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo, Raymond Tara Wahyudi menegaskan bahwa dukungan legislatif lokal sangat penting untuk menyambut inisiatif pelestarian budaya.
"Pentingnya peran pemerintah dalam merangkul ekosistem, menjaga dan mengembangkan warisan budaya lokal, agar budaya-budaya yang ada di seluruh pelosok Kab. Sidoarjo tidak tergerus dan terpendam oleh perkembangan zaman," ucapnya.
Sebagai narasumber utama, Dr. Arif Rofiq, M.Si, yang merupakan Koreografer dan Founder Sanggar Raff Dance Company Ind, serta Dewan Pakar Dewan Kesenian Sidoarjo (2022–2027), memaparkan detail teknis dan filosofis kesenian ini. Dr. Arif Rofiq menjelaskan bahwa Reog Cemandi memiliki kekhasan, terutama lebih menonjolkan aspek ketabuhannya dibandingkan Reog Ponorogo. Ia menekankan perlunya regenerasi dan konsistensi kegiatan sanggar agar kesenian ini terus lestari.

















































































