Ikuti Kami

Putra : Jadikan Pancasila Sebagai Perekat Kebhinekaan di Tengah Kencangnya Arus Digital

Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi adalah bagaimana menjaga kebhinekaan Indonesia di tengah arus globalisasi yang semakin deras.

Putra : Jadikan Pancasila Sebagai Perekat Kebhinekaan di Tengah Kencangnya Arus Digital
Anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengatakan era digital dan globalisasi telah membawa dampak yang luar biasa bagi kehidupan, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, ada kemudahan dalam mengakses informasi, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Di sisi lain, kita dihadapkan pada berbagai tantangan baru yang kompleks dan multidimensional.

"Salah satu tantangan terbesar yang kita hadapi adalah bagaimana menjaga kebhinekaan Indonesia di tengah arus globalisasi yang semakin deras. Kebhinekaan, atau keberagaman, adalah kekayaan sekaligus kekuatan bangsa kita. Namun, keberagaman ini juga rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik, " kata Putra dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR di Jakarta, (22/12).

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak 

Menurutnya, di era digital ini, informasi hoaks, ujaran kebencian, propaganda radikal, dan berbagai konten negatif lainnya dengan mudah menyebar melalui media sosial dan platform online lainnya. Hal ini dapat memicu konflik, polarisasi, dan intoleransi di tengah masyarakat.

"Teknologi informasi dan komunikasi telah membuka pintu bagi interaksi lintas batas, pertukaran budaya, dan akses tak terbatas ke berbagai informasi. Namun, di balik kemudahan dan kemajuan ini, tersimpan pula tantangan yang signifikan terhadap nilai-nilai luhur bangsa, khususnya Pancasila," katanya.

Sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, Pancasila merupakan kompas moral dan pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adalah fondasi yang kokoh bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Namun, di era digital dan globalisasi ini, nilai-nilai Pancasila dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks dan multidimensional. Arus informasi yang deras dan tidak terfilter, penyebaran hoaks dan ujaran kebencian, propaganda radikal dan ekstremis, serta nilai-nilai individualisme dan materialisme yang semakin merajalela, dapat menggerogoti pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda.

Generasi muda, sebagai penerus bangsa, memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila. Namun, mereka juga merupakan kelompok yang paling rentan terhadap pengaruh negatif dari era digital dan globalisasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan untuk membekali mereka dengan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila, serta menanamkan nilai-nilai luhur tersebut dalam hati dan pikiran mereka.

"Peran orang tua menjadi sangat krusial. Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka. Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama di mana anak-anak belajar tentang nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu, orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak mereka sejak dini," ujarnya.

Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap

Di era globalisasi, nilai-nilai individualisme dan materialisme semakin merajalela, yang dapat menggerogoti semangat kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian sosial. Anak-anak dan remaja yang tumbuh dalam lingkungan yang materialistis cenderung lebih fokus pada pencapaian pribadi dan materi, daripada pada kepentingan orang lain atau kepentingan bangsa.

"Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Tunjukkan sikap saling menghormati, toleransi, peduli terhadap sesama, dan cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Quote