Ikuti Kami

Putra : Tanamkan Nilai Luhur Pancasila Sejak Dini Saat Mendidik Anak-Anak di Keluarga

Pancasila bukanlah sekadar hafalan atau slogan kosong, melainkan sebuah weltanschauung, sebuah pandangan dunia yang komprehensif.

Putra : Tanamkan Nilai Luhur Pancasila Sejak Dini Saat Mendidik Anak-Anak di Keluarga
Anggota MPR Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengatakan mendidik anak bukanlah sekadar memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan, melainkan juga menanamkan nilai-nilai luhur yang akan menjadi kompas moral dan pedoman hidup mereka. 

"Sebagai bangsa Indonesia, kita memiliki Pancasila, sebuah ideologi yang bukan hanya menjadi dasar negara, tetapi juga merupakan kristalisasi dari nilai-nilai kearifan lokal yang telah hidup dan berkembang dalam masyarakat kita selama berabad-abad," katanya dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR di Jakarta, (20/12)

Pancasila bukanlah sekadar hafalan atau slogan kosong, melainkan sebuah weltanschauung, sebuah pandangan dunia yang komprehensif yang membimbing kita dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adalah nilai-nilai universal yang relevan sepanjang zaman, dan dapat menjadi bekal yang sangat berharga bagi anak-anak kita dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap 

Namun, di era globalisasi yang penuh dengan disrupsi dan ketidakpastian ini, menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak bukanlah tugas yang mudah. Kita hidup di tengah arus informasi yang deras, di mana nilai-nilai asing yang bertentangan dengan kepribadian bangsa kita dengan mudah masuk dan mempengaruhi pikiran dan hati generasi muda. Kita juga menyaksikan bagaimana individualisme, materialisme, dan hedonisme semakin merajalela, menggerogoti nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian sosial.

"Kita sebagai orang tua dan pendidik, memiliki tanggung jawab yang besar untuk membentengi anak-anak kita dari pengaruh negatif tersebut, dan membekali mereka dengan nilai-nilai Pancasila yang kokoh. Kita harus menjadi teladan yang baik bagi mereka, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembangnya karakter yang berlandaskan Pancasila," ujarnya.

Mendidik anak berlandaskan Pancasila bukanlah sekadar memberikan ceramah atau nasihat, melainkan sebuah proses yang holistik dan berkelanjutan, yang melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. "Kita harus membantu anak-anak untuk memahami makna dan relevansi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, merasakan keindahan dan keagungan nilai-nilai tersebut, serta mengamalkannya dalam tindakan nyata," ujarnya.

Baca: Ganjar dan Risma Pimpin PDI Perjuangan Distribusikan Bantuan

Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Filosofi pendidikan dari Ki Hajar Dewantara ini sangat relevan dalam konteks menanamkan nilai-nilai Pancasila. Sebagai orang tua dan pendidik, kita harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak (Ing Ngarso Sung Tulodo), memberikan motivasi dan inspirasi (Ing Madyo Mangun Karso), serta memberikan dukungan dan bimbingan dari belakang (Tut Wuri Handayani).

Nilai-nilai Pancasila bukanlah sesuatu yang asing bagi budaya kita. Nilai-nilai tersebut telah hidup dan berkembang dalam berbagai tradisi dan kearifan lokal di seluruh Nusantara. Oleh karena itu, dalam mendidik anak, kita perlu menggali dan memanfaatkan kekayaan budaya lokal sebagai sumber inspirasi dan pembelajaran.

"Mendidik anak berlandaskan Pancasila tidak bisa dilakukan secara parsial atau terpisah-pisah. Kita harus mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam semua aspek kehidupan anak, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat," ujarnya.

Quote