Ikuti Kami

Rahmad: Kata Bung Karno Pertanian Hidup Mati Bangsa

"Patut kita apresiasi program percetakan sawah  dari tanah tidak produktif menjadi sawah produktif Ini program besar dan program bagus"

Rahmad: Kata Bung Karno Pertanian Hidup Mati Bangsa
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo menyatakan, DPR mengapresiasi program Presiden Jokowi untuk redistribusi lahan tidur menjadi sawah produktif melalui Kementerian Pertanian.

"Patut kita apresiasi program percetakan sawah  dari tanah tidak produktif menjadi sawah produktif Ini program besar dan program bagus dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional kita," ungkap Rahmad saat dihubungi, Selasa (24/7).

Menurut dia, ketahanan pangan adalah permasalahan besar negara kita. Khususnya perberasan. 

"Dari evaluasi yang telah berjalan tentu ada banyak yang sudah berhasil. Namun ada juga dalam pelaksanaan teknisnya yang perlu dibenahi misalnya jauh dari sumber air tapi tetap dilakukan percetakan sawah baru," tambah Rahmad.

Ditambahkan dia, termasuk di dalamnya pelibatan TNI dalam program ini yang menimbulkan kontroversi. 

"Namun apapun niatan pemerintah ini harus kita terus support sebagai upaya kita berdikari dan berdaulat dalam bidang pangan. Kata Bung karno pertanian adalah hidup mati bangsa kita, kita bangsa agraris harus menjadikan pertanian sebagai basis industri dan ketahanan nasional," tandas Rahmad wakil rakyat asal Boyolali.

Untuk itu, masih kata dia, program percetakan sawah produktif harus dilanjutkan dengan evaluasi yang sudah berjalan serta pengawalan ketat agar sesuai tujuannya.

Diketahui, Presiden Jokowi melalui Kementerian Pertanian menganggarkan program redistribusi tanah sebesar Rp2,4 triliun. Program tersebut untuk membuat cluster-cluster di setiap daerah, sesuai dengan potensi masing-masing.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, program redistribusi sudah mulai dilakukan pada awal 2018 untuk persiapan, dengan memfokuskan pada komoditas hortikultura, seperti kopi dan lada. Ada 30 juta batang, mulai kopi, kakao, pala, mangga, dengan anggaran Rp2,4 triliun tahun ini.

Quote