Banten, Gesuri.id – Anggota DPR RI Rano Karno menyampaikan negara ini dibentuk dari berbagai latar belakang yang beragam, kemudian mereka bersepakat untuk bersatu sebagai satu bangsa yaitu Indonesia.
“Kita sejak kecil sudah hidup dalam perbedaan, contohnya saya yang muslim sejak SD sampai kelas 1 SMA belajar di sekolah katholik, bahkan saya pernah diantar teman berketurunan tionghoa pergi ke Masjid,” ujarnya.
Baca: Jokowi Gandeng Prabowo, Praktik Demokrasi Pancasila
Namun, Ia menyesalkan, belakangan ini masyarakat begitu khawatir akan perbedaan suku dan agama, padahal keduanya itu dapat menyatukan bangsa Indonesia.
Sebagaimana Pancasila menganut nilai universal bukan pandangan yang sempit.
Politisi PDI Perjuangan ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling menghormati perbedaan serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Pancasila telah menjadi dasar negara yang mempersatukan seluruh perbedaan yang ada dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini perlu kita jaga dengan cara saling menghormati setiap perbedaan,” ujar aktris yang terkenal dengan perannya sebagai Si Doel ini.
Baca: RI di Dewan HAM PBB, Bukti Keberhasilan Demokrasi Pancasila
Antivis anti korupsi, Ade Irawan berpendapat bahwa praktik korupsi juga turut berkontribusi dalam upaya deideoligisasi.
“Praktik koruptif pejabat publik telah menciderai sila-sila yang terkandung dalam Pancasila. Praktik semacam ini harus dihentikan, apabila tidak, masyarakat akan abai terhadap Pancasila,” ujarnya.