Ikuti Kami

Rudianto Tjen Ajak Refleksi Akhir Tahun Strategi Memperkuat Arah Hidup dan Kontribusi Sosial

Refleksi bukan hanya rutinitas tahunan, melainkan momentum untuk menyusun ulang prioritas dan memperdalam makna kebersamaan sebagai bangsa.

Rudianto Tjen Ajak Refleksi Akhir Tahun Strategi Memperkuat Arah Hidup dan Kontribusi Sosial
Anggota Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen, mengajak masyarakat menjadikan refleksi akhir tahun sebagai strategi untuk memperkuat arah hidup dan kontribusi sosial.

Rudianto menekankan refleksi bukan hanya rutinitas tahunan, melainkan momentum untuk menyusun ulang prioritas dan memperdalam makna kebersamaan sebagai bangsa.

Menurutnya, tahun 2025 telah mengajarkan banyak hal, dari ketidakpastian global hingga tantangan domestik yang menguji daya tahan masyarakat. Namun, di balik setiap krisis, selalu ada ruang untuk tumbuh dan memperbaiki diri.

“Kita tidak bisa menghindari perubahan, tapi kita bisa memilih bagaimana meresponsnya. Refleksi akhir tahun adalah cara kita untuk menyusun ulang langkah, agar tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang,” ujar Rudianto, dikutip Senin (8/12/2025).

Ia menilai bahwa masyarakat Indonesia memiliki kekuatan sosial yang luar biasa, terutama dalam menghadapi situasi sulit. Namun, kekuatan itu perlu terus diasah dengan kesadaran kolektif, disiplin, dan semangat gotong royong.

Rudianto juga menyoroti pentingnya membangun ketahanan sosial yang berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas. Ia mendorong agar masyarakat tidak hanya fokus pada pencapaian pribadi, tetapi juga pada kontribusi terhadap lingkungan sekitar.

“Refleksi yang baik bukan hanya soal apa yang sudah kita capai, tapi juga apa yang bisa kita perbaiki bersama. Tahun baru harus kita sambut dengan semangat kolaborasi dan kepedulian,” katanya.

Ia berharap masyarakat menjadikan akhir tahun sebagai waktu untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan, memperluas wawasan, dan menyiapkan diri menghadapi tantangan baru dengan lebih matang.

“Harapan saya, kita semua bisa memasuki 2026 dengan hati yang lebih terbuka, pikiran yang lebih jernih, dan langkah yang lebih terarah. Karena masa depan bangsa ini dibentuk oleh kesadaran kolektif kita hari ini,” tutupnya.

Pesan Rudianto menjadi pengingat bahwa refleksi akhir tahun bukan sekadar momen kontemplatif, tetapi juga bagian dari strategi kepemimpinan sosial yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia yang lebih tangguh dan inklusif.

Quote