Ikuti Kami

Safaruddin: Sejarah Menunjukan Perempuan Itu Juga Hebat-Hebat dan Punya Intelektual

Safaruddin mengajak masyarakat khususnya para perempuan untuk menjadikan Ibu Bangsa sebagai ketauladanan yang luar biasa.

Safaruddin: Sejarah Menunjukan Perempuan Itu Juga Hebat-Hebat dan Punya Intelektual
Anggota Komisi III DPR RI, Irjen Pol (Purn) Drs H Safaruddin MIKom terus membumikan ideologi negara, Pancasila beserta tiga pilar kebangsaan lainnya yaitu UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI, Irjen Pol (Purn) Drs H Safaruddin MIKom terus membumikan ideologi negara, Pancasila beserta tiga pilar kebangsaan lainnya yaitu UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.

Namun dalam sosialisasi yang berlangsung pagi hari di kawasan Kelurahan Klandasan Ulu, dikutip Sabtu (20/12). Safaruddin lebih banyak membahas sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebab, bila membahasa empat pilar MPR maka bangsa akan mendapatkan ketauladanan yang diwariskan oleh Bapak dan Ibu Bangsa.

"Siapa Bapak dan Ibu Bangsa itu? Adalah mereka yang terlibat langsung melahirkan Indonesia Merdeka, seperti mereka yang terlibat dalam keanggotaan BPUPKI. Mereka punya andil besar atas kemerdekaan negera yang kita nikmati sekarang ini," ujar Safaruddin.

Bahkan di sela paparannya yang dimulal pukul 10.00 Wita, Anggota Komisi III DPR RI ini sempat memberikan kuis. Misalnya apa kepanjangan dari BPUPKI tersebut. Masyarakat pun antusias saling menjawab. Banyak yang salah, tapi ada juga yang benar.

"Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia itu singkatannya BPUPKI Pak," jawab salah seorang warga. Jawabannya benar, ia pun diganjar hadiah uang tunai dari Safaruddin.

Mantan Kapolda Kaltim ini juga menjelaskan peran Panitia 9 maupun Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam kemerdekaan. Lebih khusus, dari 67 anggota, 2 di antara mereka adalah perempuan. Mereka yang berada dalam forum tersebut sangat terpelajar.

Yakni Roro Soekaptinah berasal dari Jogjakarta. Merupakan aktifis Aisyiyah dan menjadi anggota Kongres I Wanita 1928. Perempuan satunya lagi bernama Maria Ulfa Santoso. Dia merupakan perempuan pertama di Indonesia yang meraih gelar sarjana hukum. Dirinyalah yang mengusulkan HAM dalam UUD. Maria Ulfa bahkan merupakan Menteri Kesejahteraan Sosial pertama.

"Jadi adek-adek perempuan dan ibu-ibu semua jangan minder, sejarah menunjukan perempuan itu juga hebat-hebat dan punya intelektual. Perempuan sekarang jangan mau kalah dengan dua ibu bangsa ini. Harus tetap semangat, jadi ibu rumah tangga mendidik anak dengan baik juga bagian dari perjuangan membangun bangsa," harapnya.

Dengan begitu, Safaruddin mengajak masyarakat khususnya para perempuan untuk menjadikan Ibu Bangsa sebagai ketauladanan yang luar biasa. Ingat, presiden kita juga pernah dari perempuan Ibu Megawati Soekarnoputri," terang Safaruddin.

Quote