Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari, menegaskan peran strategis Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Barat sebagai wadah sinergi bagi organisasi perempuan di seluruh wilayah provinsi.
Menurutnya, BKOW harus terus memperkuat fungsi pembinaan dan menjadi mitra aktif pemerintah dalam mengatasi berbagai isu perempuan.
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap di Perbankan
“BKOW adalah badan kerja sama organisasi perempuan se-Jawa Barat. Di usia ke-63 ini, saya berharap BKOW semakin kuat dalam membina organisasi-organisasi perempuan dan berkontribusi nyata terhadap kebijakan pemerintahan,” ujar Ineu.
Ia menilai, berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan BKOW selama ini mencerminkan komitmen nyata dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan hak-hak mereka.
“Kita masih sangat membutuhkan dukungan organisasi perempuan dalam memberikan masukan, saran, serta aksi konkret untuk menyelesaikan persoalan-persoalan perempuan di Jawa Barat,” tambahnya.
Ineu juga menyoroti peran BKOW sebagai elemen penting dalam kerangka Pentahelix, kolaborasi lima pilar pembangunan (pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat sipil, dan media), khususnya dalam mempercepat penanganan isu-isu strategis perempuan.
“Kolaborasi dengan pemerintah harus terus diperkuat,” tegasnya.
Sebagai Dewan Penasihat BKOW Jawa Barat, Ineu turut mengapresiasi inisiatif BKOW di bidang edukasi, termasuk penguatan pendidikan keluarga dan pelatihan pencegahan masalah sosial seperti penyalahgunaan narkotika dan kenakalan remaja.
Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan
Ia juga menyambut baik rencana penerbitan buku pedoman pencegahan yang bersifat preventif di tingkat keluarga.
“Ibu selalu menjadi pelaku utama, garda terdepan, dalam menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat. Oleh karenanya, upaya edukasi ini sangat penting,” ucapnya.
Momentum HUT BKOW yang dirangkai dengan peringatan Hari Ibu, menurut Ineu, menjadi pengingat bahwa peran perempuan tidak terbatas pada ranah domestik, melainkan juga sebagai penjaga peradaban dan penggerak perubahan sosial.

















































































