Ikuti Kami

Samuel Wattimena Dorong WBP Jadi Bagian dari Rantai Produksi Fashion Nasional

Samuel menilai, kegiatan fashion show karya warga binaan merupakan bentuk pembinaan yang lebih konkret dan berkelanjutan.

Samuel Wattimena Dorong WBP Jadi Bagian dari Rantai Produksi Fashion Nasional
Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, mendorong warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk menjadi bagian dari rantai produksi fashion nasional. 

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Fashion Show Batik Nusantara di Lapas Perempuan Kelas IIA Bulu Semarang, Senin (22/12).

Samuel menilai, kegiatan fashion show karya warga binaan merupakan bentuk pembinaan yang lebih konkret dan berkelanjutan.

Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri

Tidak hanya berfokus pada pelatihan keterampilan, tetapi juga membuka peluang keterhubungan dengan ekosistem industri fashion di luar lapas.

“Pembinaan di lapas harus mampu memanfaatkan waktu warga binaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret. Kalau hanya pelatihan tanpa kelanjutan pemasaran dan profesionalisme, saat mereka keluar akan kembali mulai dari nol,” ujar Samuel.

Menurutnya, warga binaan memiliki potensi besar untuk diarahkan sebagai supporting system dalam industri fashion dan kriya nasional. Peran WBP dapat difokuskan ke pekerjaan teknis seperti pembuatan pola, pemotongan bahan, finishing, sulam, hingga pemasangan payet.

“Mereka bisa menjadi subkontraktor. Desainer dan industri di luar membutuhkan tenaga terampil, dan warga binaan bisa mengerjakan bagian-bagian produksi tersebut tanpa distraksi,” jelasnya.

Samuel juga menekankan pentingnya kekhasan dan eksklusivitas produk batik yang dihasilkan di dalam lapas. Ia menilai, tidak semua orang dapat mengakses ruang produksi di lapas, sehingga karya warga binaan harus memiliki identitas kuat sebagai produk binaan pemasyarakatan.

“Produksi di dalam lapas harus eksklusif. Batik dan karya lainnya harus terasa sebagai hasil produksi warga binaan, dengan karakter dan ekspresi yang jelas, bukan meniru produk dari luar,” katanya.

Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap

Selain batik, konsep keterlibatan warga binaan juga dapat diterapkan pada produk lain seperti tas dan kerajinan. Warga binaan dapat difokuskan pada pembuatan bahan dasar atau komponen utama, sementara proses yang membutuhkan mesin dan teknologi tinggi dilakukan di luar lapas.

Dalam kesempatan tersebut, Samuel turut memberikan pesan motivasi kepada warga binaan. Mereka diahak terus percaya diri dan mampu mengelola mimpi mereka dengan baik.

“Kreativitas itu tidak terbatas, tidak ada jeruji bagi kreativitas. Di mana pun kita berada, kita bisa tetap berkarya, the sky is the limit,”

Quote