Ikuti Kami

Said Abdullah Ajak Gen Z  di Sumenep Rawat Nilai-nilai Kebangsaan

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini perlu terus dilakukan.

Said Abdullah Ajak Gen Z  di Sumenep Rawat Nilai-nilai Kebangsaan

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI MH. Said Abdullah menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tidak dimaksudkan sekadar mengulang doktrin kebangsaan. 

Tenaga Ahli MH Said Abdullah, Moh. Fauzi mengatakan bahwa sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini merupakan tanggung jawab konstitusional anggota DPR RI untuk terus menjaga kesadaran kebangsaan masyarakat, khususnya generasi muda.

"Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini perlu terus dilakukan. Amanat yang disampaikan anggota DPR RI (MH Said Abdullah) untuk menyampaikan dan merawat nilai-nilai kebangsaan," tutur Fauzi. 

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak 

Ia menegaskan, sasaran utama kegiatan ini adalah generasi muda, terutama generasi Z dan generasi Alpha yang tumbuh di tengah perubahan sosial dan teknologi yang sangat cepat.

Menurutnya, tanpa fondasi kebangsaan yang kuat, anak muda rentan kehilangan rasa keterikatan terhadap negara.

"Tujuannya agar anak-anak muda, Gen Z maupun Gen Alpha memiliki rasa cinta terhadap tanah air," katanya.

Fauzi menilai semangat gotong royong yang selama ini menjadi ciri khas bangsa Indonesia mulai tergerus oleh individualisme dan polarisasi.

Karena itu, keterlibatan pemuda dianggap penting untuk kembali membangkitkan kesadaran kolektif bahwa Indonesia adalah rumah bersama yang harus dijaga.

"Sasarannya memang anak muda, karena semangat gotong royong perlu dibangkitkan bersama-sama. Negara ini masih ada karena kita merawatnya," kata Fauzi.

Dengan demikian, pihaknya mengingatkan bahwa mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia bukanlah sikap emosional sesaat, melainkan komitmen berkelanjutan yang harus dijaga sesuai amanat undang-undang.

"Kita tidak boleh lelah mencintai NKRI. Kesadaran ini perlu terus dibangun dan dijaga bersama," harapnya.

Menurutnya, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini juga diharapkan melahirkan gagasan-gagasan kritis dari generasi muda yang kelak dapat menjadi rekomendasi bagi para pemimpin dalam merumuskan kebijakan publik.

"Dari forum-forum seperti ini akan lahir pemikiran yang bisa direkomendasikan kepada para pemimpin. Tapi tentu harus kita jaga dan kawal bersama," ujarnya.

Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap

Dalam forum yang sama, narasumber Moh. Thoha mengingatkan bahwa kemajuan teknologi, termasuk kecerdasan buatan, tidak boleh menggantikan tanggung jawab moral manusia sebagai warga negara.

Sementara Faishol Ridho juga menyoroti kecenderungan pembangunan yang terlalu menitikberatkan pada ekonomi dan mengabaikan nilai kemanusiaan serta lingkungan hidup.

Diskusi interaktif yang melibatkan pemuda dan mahasiswa itu memperlihatkan kegelisahan generasi muda terhadap praktik toleransi dan persatuan yang dinilai kian rapuh di ruang digital.

Quote