Ikuti Kami

Seskab: UGM Harus Bangga Miliki Presiden yang Visioner

Karena menurut Pramono, Presiden Joko Widodo miliki visi yang jauh ke depan.

Seskab: UGM Harus Bangga Miliki Presiden yang Visioner
Seskab Pramono Anung saat memasuki ruangan untuk menjadi menjadi pembicara kunci dalam Leadership Talk di MM FEB UGM, Yogyakarta, Sabtu (30/6).

Yogyakarta, Gesuri.id - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung suatu kebanggan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta saat ini memiliki Presiden yang berasal dari perguruan tinggi tersebut.

Karena menurut Pramono, Presiden Joko Widodo memiliki visi yang jauh ke depan.

“Saya mendampingi Presiden keliling dunia, gestur tubuhnya itu gestur tubuh yang enggak Gadjah Mada banget begitu. Kan kalau gestur tubuh alumni Gadjah Mada itu biasanya kan kalau sama orang itu ada minder,” kata Pramono di Yogyakarta, Sabtu (30/6).

Baca: Seskab Bantah Presiden Perintahkan Pemenangan Khofifah

Tetapi Presiden Jokowi ini, lanjut Seskab, gestur tubuhnya ketika bertemu dengan pemimpin negara lain misalnya Presiden Barack Obama, Presiden Donald Trump, Presiden Macron, Perdana Menteri Turnbull,  dengan Kanselir Angela Merkel itu seperti sejajar.

“Saya tidak tahu, mudah-mudahan ini betul-betul karena Fakultas Kehutanan mendidik menjadi seperti itu. Benar-benar sejajar, beliau sama sekali tidak ada (mindernya, red),” ujar Seskab.

Bahkan dalam forum-forum internasional, menurut Seskab Pramono Anung, kalau pemimpin Indonesia sebagai bangsa besar dunia tidak diatur di tempat yang benar, maka Indonesia akan protes.

Hal ini, lanjut Seskab, dulu tidak pernah dilakukan dan pemimpin Indonesia ditaruh di paling ujung dulu hal yang biasa karena negara ini dianggap sebagai bangsa yang baru mau menampak.

“Sekarang tidak, gestur kita adalah gestur sebagai bangsa besar,” tegas Seskab.

Dalam kesempatan itu, Seskab menyinggung prediksi dari McKinsey, Bank Dunia, kemudian juga IMF,  kalau kondisi politik di Indonesia seperti sekarang ini, pertumbuhan ekonominya stabil, demografinya juga seperti ini, maka pada tahun 2040-2045 Indonesia akan menjadi bangsa nomor 4-5 dunia.

“Bukan kita yang menghitung, dunia yang menghitung,” tukas Seskab.

Baca: Pramono: Kebhinekaan Indonesia Jadi Kekuatan

Untuk itu Seskab berharap, agar Presiden Jokowi yang lulusan dari Fakultas Kehutanan UGM itu diberikan kesempatan untuk membawa bangsa ini membangun bangsa ini ke depan menjadi lebih baik.

“Karena untuk memimpin bangsa dengan 263 juta tidak gampang. Hiruk pikuk politik selalu terjadi, tetapi yang luar biasa dari bangsa ini sekarang ini adalah peristiwa politik dan peristiwa bisnis ekonomi itu betul-betul terpisah,” terang Seskab seraya menunjuk contoh ketika Pilkada DKI itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membaik padahal begitu hiruk pikuknya, jadi artinya orang sudah melihat itu.

Quote