Ikuti Kami

Pramono: Kebhinekaan Indonesia Jadi Kekuatan

Kebinekaan di Indonesia menjadi modal sosial, bukan melemahkan tetapi menguatkan.

Pramono: Kebhinekaan Indonesia Jadi Kekuatan
Pramono Anung

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengungkapkan perbedaan, kebinekaan di Indonesia menjadi modal sosial, bukan melemahkan tetapi menguatkan, karena bagaimanapun bangsa ini dibentuk beraneka ragam, dan terdiri dari banyak suku.

“Sehingga itulah yang menjadi modal sosial bangsa kita pada saat ini, dan saya meyakini dengan modal sosial ini bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang pemenang,” kata Pramono di Jakarta, Minggu (20/5).

Baca: Sekjen-sekjen Partai Pendukung Jokowi Satukan Langkah

Karena itu, Seskab sekali lagi meyakini Indonesia ke depan akan menjadi bangsa pemenang karena sudah mempunyai konstitusi yang mempersatukan, mempunyai ideologi yang kuat, dan juga mempunyai akar, karena perbedaan itu bukan melemahkan, perbedaan itu malah menguatkan.

Hal ini diungkapkan Pramono dalam peringatan 110 Tahun kebangkitan Nasional, Minggu (20/5). 

Tema peringatan 110 Tahun kebangkitan Nasional adalah “Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia di Era Digital”.

Terkait dengan rencana peluncuran sistem pelayanan terpadu online atau Online Single Submission (OSS) secara nasional dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional 2018 ini, Pramono mengingatkan, kalau mau maju maka Bangsa Indonesia harus mengubah diri.

Salah satu yang harus diubah, menurut Pramono  adalah apapun birokrasi pemerintahan. Untuk itu, tegas dia, birokrasi pemerintahan dari tingkat Kota/Kabupaten, Provinsi dan tingkat pusat harus berubah.

Ia mengingatkan, bahwa Indonesia sekarang sudah menjadi anggota G20, dan nomor 16 di dunia. 

Baca: PDI Perjuangan Garda Terakhir Penjaga Ideologi Pancasila

Kalau pertumbuhan ekonomi ini bisa dijaga, kemudian Pemerintah melakukan reformasi di bidang birokrasi, melakukan perbaikan di bidang perizinan, salah satunya adalah Online Single Submission, maka diyakini ini akan membuat investor semakin berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk menginvestasikan.

“Karena menjadi lebih transparan, lebih mudah, lebih terbuka, dan tidak berbelit-belit. Ini yang menjadikan investor pada waktu yang lalu mereka enggan datang ke Indonesia,” terang Pramono.

Quote