Ikuti Kami

Sonny Danaparamita: Wayang Identitas Asli Indonesia Harus Tetap Lestari di Era AI

Aria: Kita harus menjaga warisan budaya bangsa di era modern dan teknologi seperti sekarang.

Sonny Danaparamita: Wayang Identitas Asli Indonesia Harus Tetap Lestari di Era AI
Koordinator Relawan Griya Rayut Aspirasi (GARASI), Prayogi Adi Pratama, gelar sarasehan dan diskusi budaya di Kediaman Redi, Dusun Sambirejo, Desa Kedungagung, Kecamatan Bangorejo, Jumat (7/11/2025).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Sonny T. Danaparamita, menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya wayang di tengah derasnya arus modernisasi dan kemajuan teknologi, termasuk perkembangan kecerdasan buatan (AI).

“Kita harus menjaga warisan budaya bangsa. Di era modern dan teknologi seperti sekarang, termasuk perkembangan AI, budaya wayang yang merupakan identitas asli Indonesia harus tetap kita lestarikan,” kata  Sonny melalui Koordinator Relawan Griya Rayut Aspirasi (GARASI), Prayogi Adi Pratama, dalam kegiatan sarasehan dan diskusi budaya di Kediaman Redi, Dusun Sambirejo, Desa Kedungagung, Kecamatan Bangorejo, Jumat (7/11/2025).

Acara bertajuk “Melestarikan Warisan Budaya: Mengenang Pentingnya Wayang dalam Masyarakat Modern” itu mempertemukan para pelaku seni dan generasi muda dalam ruang dialog budaya. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain dalang senior Ki Sujianto, Ki Marno, Ki Prasetyo, serta dalang muda Abhilio, bersama para sinden, yogo, tokoh seni budaya, dan masyarakat setempat.

Dalang senior Banyuwangi, Ki Prasetyo, menyampaikan optimismenya bahwa seni pewayangan tidak akan pernah punah selama masih ada generasi muda yang mau menekuninya dengan etika dan estetika.

“Wayang tidak akan hilang ditelan zaman, selama masih ada anak-anak muda yang mau bergelut di dunia seni ini dengan hati,” ucapnya.

Senada dengan itu, Ki Sujianto menegaskan kesiapannya untuk terus mendampingi anak-anak muda dalam belajar seni pewayangan.

“Kami para dalang senior siap membantu dan berbagi ilmu agar wayang terus hidup di generasi berikutnya,” tuturnya.

Sementara itu, dalang muda Abhilio mengaku bersyukur mendapat ruang berekspresi dan kesempatan belajar langsung dari para senior.

“Terima kasih telah memberi ruang bagi kami generasi muda. Ini kesempatan yang harus kami manfaatkan dengan baik dan penuh tanggung jawab,” ujarnya.

Diskusi budaya yang diinisiasi relawan GARASI ini menjadi ruang refleksi bersama bahwa di tengah derasnya teknologi digital dan kecerdasan buatan, nilai-nilai kearifan lokal tak boleh hilang. Wayang, sebagai warisan budaya bangsa, bukan sekadar hiburan, melainkan cermin kehidupan yang sarat filosofi dan pesan moral yang relevan sepanjang masa.

Quote