Ikuti Kami

Tangkal Corona, Istana Serukan PHBS Berbasis Budaya

Istana mengajak masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan dengan sabun dan air mengalir berbasis budaya

Tangkal Corona, Istana Serukan PHBS Berbasis Budaya
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kulon Progo Istana.

Kulon Progo, Gesuri.id - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajak masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan dengan sabun dan air mengalir berbasis budaya dalam rangka pencegahan COVID-19.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kulon Progo Istana mengatakan kalau dilihat, cepatnya penyebaran COVID-19 ini disebabkan perilaku tidak sehat, tidak cuci tangan, tidak memakai masker, dan tidak disiplin melakukan anjuran pemerintah melakukan pembatasan sosial.

Baca: Perangi Corona, Ahok Ajak Masyarakat Gunakan Qlue

"Penyebaran COVID-19 ini dari tangan ke tangan. Kami menangkap itu dengan kampanye pola hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui cuci tangan dengan sabun dan air mengalir," kata Istana di Kulon Progo, Sabtu (4/4).

Untuk itu, kampanye PHBS dengan cuci tangan air mengalir, harus dijadikan sebagai gerakan budaya untuk melawan COVID-19. Untuk itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat Kulon Progo untuk melakukan pola hidup bersih dengan cuci tangan.

Secara simbolis, Fraksi PDI Perjuangan membagikan tempayan atau padasan ke seluruh pasar tradisional pasar rakyat di Kulon Progo.

Sejauh ini, tempat cuci tangan hanya pasar tradisional ditaruh di tempat mandi cuci kakus, sehingga sulit diakses masyarakat, dalam hal ini pembeli dan pedagang. Padasan seharusnya ditaruh di pintu masuk dan pintu keluar, sehingga siapa saja yang keluar masuk langsung melakukan cuci tangan.

"Kita boleh melakukan kegiatan ekonomi asal disiplin mengikuti anjuran pemerintah. Mudah-mudahan, langkah kecil Fraksi PDI Perjuangan ini menggerakkan budaya diikuti oleh masyarakat. Kuncinya asal hidup sehat, dan menjaga kesehatan, selalu cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir, tentu akan membantu mengatasi penyebaran COVID-19. Ini permanen, ada gerakan dampaknya tidak hanya untuk mencegah COVID-19, tapi pola hidup sehat lainnya," katanya.

Istana mengatakan alasan memilih padasan dibagikan di pasar-pasar rakyat, karena kita sudah diajari nenek moyang kita untuk melakukan pola hidup bersih. Pada zaman dulu, setiap rumah disediakan padasan di setiap pintu masuk, dengan gerakan cuci kaki dan cuci tangan. Padasan ini juga bisa digunakan untuk wudhu.

"Dampak lainnya, tujuan lainnya padasan menggerakan perajin gerabah di Kulon Progp. Padasan ini diproduksi oleh perajin gerabah kecil di Kulon Progo. Selain itu, padasan mudah terurai, ramah lingkungan, buatan masyarakat kecil. Ada unsur seninya juga," katanya.

Lebih lanjut, Istana mengatakan setiap krisis pasti korbannya adalah masyarakat lemah, yakni orang miskin. Hal ini karena persoalan utama di Kulon Progo adalah kemiskinan.

Di sana ada orang rawan sosial, ada anak, ibu hamil, bayi, orang lanjut usia, dan difabel, orang yang punya penyakit bawaan, orang tidak memiliki pekerjaan dan kaum perempuan.

Persoalan ini kadang tidak mendapat perhatian. Seperti kebijakan sekolah secara daring dari rumah. Pihak yang terkena dampak adalah perempuan. Ketika penghasilan rumah tangga turun atau kehilangan pendapatan, artinya yang terkena dampak adalah perempuan.

Selain itu, pandemi COVID-19 menyebabkan keterkejutan, kepanikan, ketakutan, sehingga mengubah perilaku sosial hingga tatanan sosial. Selain itu, masyarakat menjadi reaktif. Cara mengatasinya, yang korban langsung ditangani secara medis, dan dampak sosial melalui terapi, perlakuan, penanganan secara sosial.

Baca: Resep Jamu Tradisional Ala Dewia untuk Tangkal Corona

"Penangan secara medis memang utama, tapi juga perlu adanya penanganan sosial, sehingga pemkab juga harus menyiapkan skema-skema penanganan sosial. Krisis ini begitu juga cepat menyerang kita semua, sehingga perlu adanya perhatian pemkab," kata Istana yang juga merupakan Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo ini.

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati mengatakan pada situasi pandemi COVID-19 ini semua pihak harus menahan diri, dengan mematuhi imbauan pemerintah supaya virus ini tidak semakin meluas. Ia juga meminta Pemkab Kulon Progo bergerak cepat menekan penyebaran COVID-19 di wilayah ini.

"Kami juga meminta pemkab menyiapkan skema pencegahan COVID-19 dan percepatan pengentasan persoalan dampak sosial dan ekonomi dengan adanya COVID-19," pintanya.

Quote