Ikuti Kami

Tiga Alasan Rp120 Miliar Proyek Sumur Resapan Anies Dicoret

"Tahun 2022 tidak ada alokasi anggaran untuk sumur resapan".

Tiga Alasan Rp120 Miliar Proyek Sumur Resapan Anies Dicoret
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan pihak DPRD DKI meniadakan anggaran untuk sumur resapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk 2022. 

Gembong mengatakan ada 3 alasan utama ditiadakannya anggaran untuk program sumur resapan tersebut.

Baca: Gerindra Ngebet Koalisi? Pilpres 2024 Masih Dinamis

"Tahun 2022 tidak ada alokasi anggaran untuk sumur resapan," kata, Rabu (1/12).

Gembong menjelaskan, alasan utama ditiadakan lantaran anggaran pembuatan sumur resapan sampai Rp 416 miliar sampai saat ini tidak efektif mengatasi banjir. Selain itu, penempatan sumur resapan tidak sesuai dengan tujuan.

"Sumur resapan yang dialokasikan anggaran sebesar Rp 416 miliar pada tahun 2021, memang kalau itu ditujukan untuk mengatasi banjir harus jujur kita katakan itu tidak efektif, kenapa? Penempatan sumur resapan yang tidak sesuai dengan tujuan," ucapnya.

Gembong mengatakan alasan kedua ialah pembangunan sumur resapan asal-asalan. Tak hanya itu, menurutnya, pemborong hanya mengejar target titik sumur resapan.

"Pengerjaannya terkesan asal-asalan, pemborong hanya mengejar target titik sumur resapan," ujarnya.

Atas alasan tersebut, Gembong menyebut akhirnya DPRD DKI Jakarta memutuskan meniadakan anggaran sumur resapan tahun 2022. "Berdasarkan evaluasi itu, maka anggaran sumur resapan tahun 2022 yang dianggarkan oleh eksekutif sebesar Rp 300 miliar sekian, dalam pembahasan di Banggar kami drop," imbuhnya.

Baca: Ima Mahdiah: Formula E Akan Jadi Beban Politik Gerindra

Sebelumnya diberitakan, DPRD DKI Jakarta memangkas anggaran pembangunan sumur resapan dalam RAPBD 2022. Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif mengatakan alokasi anggaran sumur resapan dipangkas dari Rp 322 miliar menjadi Rp 120 miliar.

"Dikurangi, dari Rp 322 miliar tinggal sisa Rp 120 miliar," kata Syarif kepada wartawan, Rabu (24/11/2021). Dilansir dari detik.

Quote