Ikuti Kami

Tjahjo: Kepala Daerah Harus Hargai Kemajemukan

Indonesia itu negara yang majemuk. Merdeka karena berbagai macam suku, agama, golongan, etnis dan budaya.

Tjahjo: Kepala Daerah Harus Hargai Kemajemukan
Mendagri Tjahjo Kumolo dalam acara

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, memberikan ucapan selamat kepada 10 kota yang berhasil mendapat penghargaan sebagai Kota Toleran 2018 berdasarkan kajian dan indexing oleh SETARA Institute. Tjahjo mengatakan penghargaan itu mencerminkan fakta bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk.

Baca: Mendagri Tjahjo Segera Tuntaskan Status PNS Korupsi

"Mengingatkan kita bahwa Indonesia itu negara yang majemuk. Kita merdeka karena berbagai macam suku, agama, golongan, etnis budaya, yang itu menjadi satu, yaitu Bhineka Tunggal Ika," ujar Tjaho dalam acara "Penghargaan Kota Toleran 2018" yang digelar oleh SETARA Institute, di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat, (7/12).

Tjahjo mengungkapkan, penghargaan tersebut dapat dijadikan bahan refleksi bagi para kepala daerah maupun masyarakat pada umumnya. Para kepala daerah, Tjahjo mengingatkan, harus sadar bahwa dirinya dipilih oleh dan terpilih di atas masyarakat yang beragam. 

"Sehingga itu perlu pengayoman, perlu pelayanan, yang setara, yang sama, sebagai warga negara Republik Indonesia," ujar Tjahjo.

Sementara kepada masyarakat umum, Tjahjo mengimbau agar selalu memilih pemimpin  berdasarkan prestasi dan dedikasinya, bukan berdasarkan pada agama, suku ataupun etnisnya.

"Jangan dilihat seseorang dari sisi agama, dari sisi suku, etnis, tapi dari sisi prestasi, sisi dedikasi, sisi loyalitas, dan sisi kesetaraan yang ada," ucapnya.

Karenanya, Tjahjo pun berharap pada pemilu serentak 2019 mendatang, kesadaran atas fakta bahwa bangsa Indonesia itu majemuk dan pertimbangan memilih pemimpin berdasarkan prestasi dan dedikasi, akan dapat melahirkan pemimpin yang Pancasilais dan juga toleran.

"Mudah-mudahan tahap konsolidasi ini, demokrasi ini, akan melahirkan pemimpin di semua lini apapun masyarakat Indonesia, yang berpancasila, yang saling menghargai," ungkap Tjahjo. 

Baca: Temui Buya Syafii, Kiai Ma'ruf Diminta Jaga Kemajemukan

SETARA Institute merilis 10 Kota Toleran 2018 berdasarkan indikator demografi agama, regulasi pemerintah, regulasi sosial, tindakan pemerintah. Dari 94 kota di Indonesia berikut adalah peringkat 1 sampai 10 Kota Toleran 2018 secara berurutan: Singkawang, Salatiga, Pematang Siantar, Manado, Ambon, Bekasi, Kupang, Tomohon, Binjai dan terakhir, Surabaya. Selain itu, dengan indikator yang sama, berikut adalah peringkat 1 sampai 10 Kota Toleransi Terendah secara berurutan: Tanjung Balai, Banda Aceh, Jakarta, Cilegon, Padang, Depok, Bogor, Makassar, Medan dan Sabang.

Quote