Ikuti Kami

Arif Budimanta: Bangun Kemandirian Ekonomi Daerah

Kemandirian ekonomi bukanlah sesuatu yang baru, sudah tercetus sejak bangsa ini berdiri.

Arif Budimanta: Bangun Kemandirian Ekonomi Daerah
Direktur Megawati Institute Arif Budimanta.

Jakarta, Gesuri.id - Direktur Megawati Institute Arif Budimanta mengatakan Pemerintah daerah harus membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi dan kekuatan lokal. Dengan begitu, perekonomian tidak lagi bergantung dari faktor eksternal.

Baca: Sail Nias Diharapkan Jadi Momentum Penggerak Ekonomi Daerah

Arif, yang juga Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini mengatakan kemandirian ekonomi tertuang dalam pembangunan semesta berencana yang merupakan gagasan Bung Karno.

"Kemandirian ekonomi bukanlah sesuatu yang baru, akan tetapi sudah tercetus sejak dulu, sejak bangsa ini berdiri. Dengan demikian, kita harus meneruskan cita-cita tersebut, termasuk di tingkat daerah," katanya dalam keterangan tertulis, baru-baru ini. 

Arif pun menjelaskan  sembilan prinsip atau nawa prinsip dalam pembangunan semesta berencana untuk mewujudkan kemandirian ekonomi.

Pertama, berlandaskan Sistem Ekonomi Pancasila. Kedua, transformasi dari ekonomi kolonial ke nasional yaitu produksi dan distribusi dikerjakan oleh rakyat. Kemudian kelima, perubahan mental dari bergantung menjadi mandiri.

"Yang kelima ialah pembangunan yang berbasis pada potensi sumber daya dan budaya lokal. Ini yang sering luput. Orientasinya berasal dari eksternal terus padahal apa yang kita miliki itu bisa menjadi besar," ujar Arif. .

Keenam ialah interkoneksi antara pusat dan provinsi dari kabupaten/kota sampai ke desa. Sedangkan ketujuh adalah menjadikan pendidikan sebagai kunci.

"Dua prinsip terakhir yang tidak kalah penting yakni setiap kebijakan pembangunan mempunyai tujuan menciptakan lapangan kerja serta pembangunan yang berkeadilan sosial sehingga rakyat dapat berdaya," jelasnya.

Arif mengambil contoh penerapan nawa prinsip itu dalam konteks perekonomian Bali. Menurut Arif, Bali harus dan mampu mewujudkan kemandirian ekonomi mengingat Bali merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional.

Hal itu disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Bali yang selalu lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional. Meskipun demikian, berdasarkan pengeluaran ekonomi Bali sangat dipengaruhi terutama oleh pergerakan impor dan ekspor. 

"Peran yang besar dari ekspor dan terutama dari impor tentu dapat mempengaruhi kemandirian ekonomi Bali karena berpotensi dipengaruhi oleh gejolak eksternal sehingga ini harus segera diatasi," kata Arif.

Baca: FX Hadi Rudyatmo: Kadin Harus Terus Stimulasi Ekonomi Daerah

Oleh karena itu, Arif menilai Pemprov Bali harus menyusun kembali strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan tujuan utama kemandirian ekonomi.

Salah satu cara untuk mewujudkan kemandirian ekonomi itu adalah dengan memaksimalkan potensi dan kebudayaan lokal yang telah menjadi keunggulan dan ciri khas Pulau Dewata. 

"Bali terkenal dengan keandalannya dalam mengelola pariwisata. Seperti misalnya kerajinan tangan, dan pengalaman menyelenggarakan kegiatan internasional. Ini semua bisa dijadikan komoditas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan kemandirian ekonomi Bali," pungkas Arif.

Quote