Madiun, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama dengan Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Darussalam Mekar Agung di Kebonsari, Madiun, Senin (28/10).
Kehadiran Hasto dan Risma disambut oleh Pimpinan Pondok, Gus Yassin, bersama dengan ratusan warga sekitar.
“Saya memohon doa restu terhadap Ibu Tri Rismaharini-Gus Hans untuk dapat diperjuangkan bersama-sama,” kata Hasto.
BaCa: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Menurutnya, pasangan calon Risma-Gus Hans pantas untuk diperjuangkan karena Jawa Timur memerlukan pemimpin yang memiliki prestasi konkrit, pemimpin yang memiliki integritas tinggi yang berjuang bagi keberpihakan untuk rakyat miskin.
“Bu Risma sudah menunjukkan kepemimpinannya membangun Surabaya sebagai monumen hidup. Orang bisa mengecek secara langsung bagaimana kepemimpinan Ibu Risma yang melayani rakyat miskin, yang membangun infrastruktur Surabaya bebas banjir,” kata Hasto.
Risma adalah mantan Wali Kota Surabaya dua periode, sebelum kemudian diangkat jadi Menteri Sosial RI.
Hasto mengatakan Risma juga terbukti berprestasi membangun taman-taman kota, memberikan keberpihakan terhadap guru, terhadap pemimpin-pemimpin agama.
BaCa: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
“Sekolah gratis sampai SMA. Semua telah dibuktikan sebagai satunya kata dan perbuatan dari seorang pemimpin. Dan Alhamdulillaah dari sini mereka berkomitmen untuk bersama-sama karena Bu Risma ternyata bagian dari keluarga besar pondok pesantren ini,” tandas Hasto.
Kehadiran Hasto itu merupakan bagian dari safari politik dan konsolidasi menghadapi Pilkada Serentak 2024 di Jawa Timur. Sebelumnya ke Madiun, Hasto sudah menggelar safari di Ngawi dengan mengumpulkan pengurus serta kader dari Ngawi, Tuban, dan Bojonegoro.
Di dalam acara itu, Hasto hadir didampingi Ketua DPP PDI Perjuangan Ronny Talapessy, Anggota DPR asal Jawa Timur Budi Kanang Sulistyono, serta jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim. Diantaranya adalah Sekretaris DPD Sri Untari dan Wakil Ketua Deni Wicaksono.