Ikuti Kami

Gibran & Kaesang Akan Ikuti Pilwalkot? Ini Kata Jokowi

Joko Widodo mengaku tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk terjun ke dunia politik atau tidak.

Gibran & Kaesang Akan Ikuti Pilwalkot? Ini Kata Jokowi
Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka. Foto: fimela.com.

Jakarta, Gesuri.id – Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait kedua anak laki-lakinya masuk dalam bursa pemilihan calon Wali Kota Surakarta periode 2020-2025.

Sebagai orangtua, Jokowi akan mendukung sepenuhnya apa yang digeluti sang anak. 

Baca: Gandeng Juri Master Chef, Gibran dan Kaesang Buka Restoran

Namun, Jokowi juga tidak akan melarang apabila suatu saat nanti anaknya tiba-tiba ingin maju di pemilihan kepala daerah.

“Kalau tahu-tahu besok pagi bilang, ‘Pak saya kepingin jadi wali kota’, siapa tahu. Minggu depan bilang, ‘Pak saya siap jadi wali kota.’ Kalau ditanya itu, saya akan bilang, ya jadi saja,” kata Jokowi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Presiden Joko Widodo mengaku tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk terjun ke dunia politik atau tidak.

Contohnya adalah Jokowi sendiri. Sebelum masuk ke dunia politik, Jokowi merupakan pengusaha di bidang mebel.

Jokowi menegaskan bahwa ia menyerahkan kepada anak-anaknya untuk menentukan pekerjaan dan karier masing-masing.

Saat ini, Jokowi melihat Gibran dan Kaesang masih asyik menggeluti bisnis kuliner mereka.

“Sampai detik ini, saya melihat anak-anak saya tidak tertarik ke dunia politik. Gibran, Kaesang, ataupun yang lain senangnya di dunia usaha,” kata Jokowi.

Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk dalam survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta Suwardi di Solo.

Selain Gibran, putra bungsu presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo, Kaesang Pangarep, juga masuk dalam bursa tersebut.

Ia menyebutkan ada 96 titik lokasi survei dengan delapan responden di masing-masing titik.

Baca: Gibran Ikut Pilwalkot Solo, DPC PDI Perjuangan: Monggo

“Jumlah total kuesioner yang kami sebarkan ada 768. Akan tetapi, yang dua tidak bisa dianalisis sehingga dibuang. Jadi, ada 766 yang kami uji sampel dengan margin error 4 persen,” kata Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta Suwardi di Solo, Kamis.

Survei tersebut menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas. Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka popularitas tertinggi.

“Dari total jumlah responden, 90 persennya mengenal Gibran,” katanya.

Quote