Tangerang, Gesuri.id - Tim khusus calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, Sholeh Almuhdar meminta masyarakat tak termakan dengan omongan ulama, kiai, maupun habaib yang mengatakan haram jika memilih calon presiden petahana, Joko Widodo pada tanggal 17 April 2019 mendatang.
Baca: Erick Thohir Ajak Masyarakat Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin
"Kalau ada habaib, kiai, ulama yang bilang haram pilih Jokowi, itu tidak perlu diikuti. Mereka munafik," ungkap Sholeh yang juga merupakan juru kampanye nasional (jurkamnas) saat kampanye terbuka perdana PDI Perjuangan di Lapangan Alun-alun Kota Tangerang, Minggu (24/3).
Mereka yang mengatakan memilih Jokowi haram, kata Sholeh, adalah orang-orang yang munafik. Sebab menurutnya, mereka hanya ingin fasilitas yang dibangun oleh Jokowi tapi enggan memilihnya sebagai pemimpin.
Di hadapan kader dan simpatisan PDI Perjuangan, Sholeh menegaskan jika Jokowi telah berbuat banyak hal yang membanggakan bagi umat muslim, salah satu contohnya adalah ditetapkannya Hari Santri Nasional. Hal itu sekaligus menunjukkan keberpikahan Jokowi kepada umat muslim.
Sedengkan yang menuduh Jokowi anti-islam, belum tentu memberi kontribusi apa pun bagi kemajuan umat Islam di Indonesia.
"Mereka munafik. Bersorban berkopiah putih, tapi munafik. Kalau ada di detik terakhir fatwa ulama, kiai, habib, melarang kita mencoblos pak Jokowi, katakan pada mereka, anda munafik," pekiknya.
Dalam kesempatan itu, Sholeh juga mengingatkan kepada para kader PDI Perjuangan untuk tidak mudah termakan hoaks dan ikut serta meluruskan isu-isu miring yang kian masif menerpa Jokowi dan PDI Perjuangan.
Baca: Nasi Goreng Megawati Favorit Gus Dur & Prabowo 'Go Public'
"Saya ingatkan lagi, lawan Rabu putih dengan Rabu hijau. Jangan takut. Jangan takut, surga bukan milik mereka. Kita tergantung amal perbuatan kita. Meskipun itu mengatakan fatwa dari Mekah, itu munafik," tegasnya.
Seperti diketahui, PDI Perjuangan memulai kampanye terbuka mereka di Kota Tangerang. Ini merupakan salah satu cara mereka untuk menguatkan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin. Apalagi saat Pilpres 2014 lalu, pasangam Jokowi-Ma'ruf Amin kalah telak dari Prabowo-Hatta Rajasa.
