Yogyakarta, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tidak mau berbicara banyak terkait dirinya menjadi salah satu kandidat kuat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ganjar hanya menyatakan dirinya tidak berhak berbicara mengenai peluang bertarung dalam pemilihan presiden 2024, hal ini karena ia hanya petugas partai.
Baca: Ambisi Jadi Presiden RI, Ini Penjelasan Ahok
"Ada apa di 2024? Enggaklah, saya tidak bisa bicara ke arah sana. Saya ini siapa, hanya petugas partai," kata Ganjar usai menghadiri acara di kampus Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (18/2).
Menurutnya, urusan mengenai maju tidaknya di ajang pilpres adalah mutlak urusan partai tempatnya bernaung, PDI Perjuangan.
Sebagai petugas partai, dirinya akan melaksanakan apapun keputusan partai.
"Sampai sekarang ini belum ada pendukung. Jika ada yang mengaku-aku itu tidak benar. Enggak, belum ada pendukung," katanya.
Ganjar direncanakan hadir bareng Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara 'Goverment Gathering' di UMY. Namun Anies tidak hadir dan hanya menyapa melalui tayangan video.
"Saya anggap melalui video tadi Mas Anies hadir dalam acara ini. Saya bisa dadah (melambaikan tangan) dan ngobrol bareng. Ini manfaat dari kemajuan teknologi. Memudahkan," katanya.
Di kesempatan itu, Ganjar menyatakan Pemprov Jateng membuka pintu selebar-lebarnya bagi mahasiswa, khususnya UMY, untuk magang. Ganjar juga menjanjikan mahasiswa dapat menjadi pemerhati berbagai kegiatan dan program pemerintahannya.
Baca: Presiden Apresiasi MK Tangani Sengketa Pemilu & Pilpres 2019
Menurutnya, acara 'Goverment Gathering' ini acara hebat karena mengundang banyak kepala daerah untuk berbagi pengalaman mengelola daerah.
"Magang itu penting karena mengajarkan mahasiswa untuk belajar membumi dan menjadi pemimpin. Turun lapangan adalah praktik terbaik yang sangat luar biasa. UMY juga luar biasa mampu membuat acara yang menyedot pelajar dan mahasiswa," katanya.
