Ikuti Kami

Kampanye di Lampung, Mahfud MD dan Yenny Wahid Ziarah ke Makam Ulama Kharismatik Kiai Ahmad Shodiq

Yenny Wahid dan Mahfud MD bersama rombongan melakukan ziarah ke Makam Al Mursyid Kiai Ahmad Shodiq

Kampanye di Lampung, Mahfud MD dan Yenny Wahid Ziarah ke Makam Ulama Kharismatik Kiai Ahmad Shodiq

Lampung, Gesuri.id - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mendampingi Cawapres nomor urut 03 Mahfud MD melakukan kampanye di Provinsi Lampung.

Dalam kesempatan itu, Yenny Wahid dan Mahfud MD bersama rombongan melakukan ziarah ke Makam Al Mursyid Kiai Ahmad Shodiq di Pondok Pesantren Darussalamah, Way Jepara, Lampung Timur, Rabu (31/1/2024).

Dalam kesempatan ini Yenny Wahid dan Mahfud MD memberikan motivasi dan semangat kepada para santri.

Yenny menyampaikan kepada para santri, bahwa mereka merupakan orang-orang yang istimewa karena mempelajari ilmu dunia dan juga ilmu akhirat.

"Santri lebih istimewa dari anak-anak yang bukan santri. Karena santri bukan saja belajar ilmu dunia, tapi juga ilmu akhirat," ujar Yenny Wahid.

Putri Gus Dur ini juga menyebut, bahwa salah satu contoh sosok santri yang bisa dijadikan contoh adalah Mahfud MD yang pernah menjadi menteri dan saat ini calon pemimpin Indonesia.

"Jadi kita sudah melihat contoh santri yang hebat, namanya Mahfud MD. Ini muridnya Gus Dur, menjadi penerus Gus Dur untuk memimpin negara kita, agar ke depan makin makmur dan sejahtera," jelas Yenny Wahid.

Yenny Wahid kemudian bicara prediksi dari PricewaterhouseCoopers yang menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dengan kekuatan ekonomi kelima dunia pada tahun 2045 nanti.

Menurut Yenny, hal itu akan terwujud apabila Indonesia yang kini menjadi negara besar bisa menekan angka korupsinya.

"Karena itu kita titip amanah ke Pak Mahfud sebagai pejuang hukum yang selama ini terkenal sebagai sosok yang anti korupsi. Tolong ke depan, kita berjuang bersama untuk memberantas korupsi di Indonesia agar Indonesia tahun 2045 ketika kalian jadi pemimpin negara ini sudah siap, sudah lebih kaya lagi. Penegakan hukum itu penting, anti korupsi itu penting, karena kalau tidak, negara ini ya begini, negaranya kaya rakyatnya masih tidak sejahtera," ungkapnya.

Terakhir, Yenny berpesan agar para santri rajin belajar, sehingga ke depan bisa menjadi penerus para kiai dan menjadi pemimpin bangsa.

"Ke depan nanti kalian bisa memastikan Indonesia bisa mencapainya misi keemasan keemasan Indonesia. Mari kita sama-sama memastikan ke depan kita dipimpin pemimpin yang amanah," pungkasnya.

Sementara itu, Mahfud MD di lokasi yang sama bercerita bahwa sosok KH. Ahmad Shodiq adalah temannya Gus Dur atau Abdurahman Wahid, Presiden Indonesia ke-4.

"Kiai Ahmad Shodiq ini adalah temannya Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Presiden Republik Indonesia yang ke-4. Nah sekarang beliau juga almarhum, dulu sering ke sini dan saya juga pernah beberapa kali ke sini. Sekarang karena Gus Dur sudah wafat, saya ditemani putri beliau yakni mbak Yenny Wahid," ujar Mahfud mengawali pidatonya.

Menko Polhukam tersebut kemudian memotivasi para santri dengan menyampaikan bahwa para santri merupakan generasi muda tunas bangsa yang akan memimpin Indonesia ke depan.

Mahfud pun memastikan para santri bisa menjadi pemimpin bangsa. Dan itu telah dibuktikan oleh Gus Dur yang menjadi presiden, kemudian Kiai Ma'ruf Amin yang jadi wakil presiden dan dirinya yang pernah menjadi Menteri Pertahanan, Menteri Kehakiman, Ketua MK serta Menko Polhukam.

"Saya lulusan pesantren juga, saya sejak kecil saya menjadi santri di pesantren Al-Mardiyah di Madura, ternyata bisa jadi Menko Polhukam, bisa menjadi Menteri Pertahanan, lalu jadi menjadi Menteri Kehakiman," ujar Mahfud.

"Di zaman SBY menjadi Ketua MK dan di zaman pak Jokowi Menko Polhukam. Artinya apa pesantren itu jangan dianggap remeh, pesantren itu melahirkan tokoh-tokoh besar yang bisa membawa Indonesia lebih maju," sambungnya.

Menurut dia, kalau orang pesantren yang memimpin kemajuan Indonesia bukan hanya maju fisiknya saja tapi juga moralnya.

"Karena di pesantren orang diajari akhlak dulu sebelum diajari ilmu-ilmu yang sifatnya keterampilan," pesannya.

Quote