Ikuti Kami

Ma’ruf Amin Ingin Pesantren Jadi Pusat Ekonomi Bangsa 

Ma'ruf mengajak santri berani dan percaya diri bergerak di berbagai sektor kehidupan. 

Ma’ruf Amin Ingin Pesantren Jadi Pusat Ekonomi Bangsa 
Cawapres KH. Ma'ruf Amin saat bersilaturahmi dengan keluarga besar Ponpes Al Hikmah Bumiayu Brebes dalam rangkaian Halaqah Enterpreneur Kemandirian Ekonomi Pesantren dan Haul Ke-7 KH. Masruri Abd Mughni, Selasa (11/9).

Jakarta, Gesuri.id - Cawapres KH. Ma'ruf Amin menginginkan pensantren menjadi pusat ekonomi bangsa. Untuk itu, Ia mengajak agar santri berani dan percaya diri bergerak di berbagai sektor kehidupan. 

Baca: Peduli Santri, Presiden Bangun 1.000 BLK di Pesantren

Cawapres Jokowi di Pilpres 2019 itu mengacu kepada kitab standar pesantren yang sangat terkenal yakni Fathul Mu'in. Kewajiban Kifayah dalam menggerakkan perekonomian bisa bergeser menjadi kewajiban personal (fardlu ain) bila muncul kondisi tertentu yang berpotensi menciptakan bencana bagi umat seperti kelaparan dan keterbelakangan ekonomi.

Ma'ruf melanjutkan dirinya membawa konsep arus baru ekonomi Indonesia sebagai antitesis terhadap ekonomi neoliberal yang terbukti justru membuat kesenjangan semakin lebar antara yang kaya dan miskin. 

“Arus baru Ekonomi Indonesia ini diimplementasikan dengan kemitraan antara pelaku ekonomi kecil dan pebisnis besar,” ujarnya, Selasa (11/9), saat bersilaturahmi dengan keluarga besar Ponpes Al Hikmah Bumiayu Brebes dalam rangkaian Halaqah Enterpreneur Kemandirian Ekonomi Pesantren dan Haul Ke-7 KH. Masruri Abd Mughni. 

Di acara tersebut, Ma'ruf yang mendapatkan gelar profesor di bidang ekonomi syariah menjelaskan arti penting pesantren dalam kehidupan umat, baik dari segi menciptakan ulama yang ahli di berbagai bidang keilmuan maupun dalam peningkatan kualitas ekonomi umat. 

Ma'ruf Amin juga mengingatkan peran penting pesantren sudah ditunjukkan sejak sebelum kemerdekaan seperti pemberontakan santri-santri di Banten melawan penjajahan Belanda, merebut dan mengisi kemerdekaan. 

Ma'ruf menambahkan idenya tersebut mendapatkan sambutan luar biasa dari Presiden Jokowi dalam waktu 2 tahun terakhir. Pelaku ekonomi kecil dan pesantren menjadi pemasok kebutuhan produksi pebisnis besar. 

Gerakan arus baru ekonomi Indonesia didukung sepenuhnya oleh Pemerintah melalui program redistribusi aset. Pesantren mendapatkan hak kelola tanah negara yang tak terpakai. 

Bank Wakaf Mikro juga, Ma'ruf mengatakan berjalan dengan sangat pesat di sejumlah provinsi yang menjalani 'pilot projects'. 

“Di Banten misalnya omzetnya telah mencapai Rp 4 Miliar yang dikelola oleh ibu-ibu rumah tangga dan santri,” ujar Ma’ruf. 

Cawapres yang juga pengasuh pesantren an Nawawi Tanara Serang itu menekankan agar pesantren mendalami ekonomi syariah yang konsep-konsepnya banyak ditemukan di kitab-kitab fikih klasik yang selama ini dikaji Pesantren. 

Baca: Bamusi Harap RUU Pesantren Mewujudkan Revolusi Mental

Ekonomi Syariah sudah menjadi sistem ekonomi nasional yang ditandai oleh munculnya perbankan syariah, dan komite nasional keuangan syariah (KNKS) yang diketuai oleh Presiden Jokowi. 

“Karena itu diharapkan pesantren mampu mendalami dan mengkontesktualisasi konsep-konsepnya itu dalam perekonomian kontemporer. Pesantren hendaknya menjadi motor penggerak ekonomi syariah di Indonesia,” kata Kiai Ma’ruf.

Di Halaqah yang diikuti 5000-an santri dan alumni Pesantren Al Hikmah Bumiayu ini Ma'ruf Amin menyemangati peserta bahwa santri sudah menunjukkan bukti bisa berperan di sektor publik seperti ditunjukkan oleh beberapa Kiai yang pernah menjadi Menteri, Kepala Daerah bahkan Presiden. 

“Terakhir saya berharap bahwa pesantren mampu menjadi pusat ekonomi syariah sekaligus pusat ekonomi bangsa,” pungkasnya.

Quote