Ikuti Kami

Mahfud MD: Seandainya di Indonesia Tidak Ada Korupsi, Mungkin Orang Miskin Sudah Habis

Sejak masa pemerintahan Presiden pertama RI Soekarno, persentase angka kemiskinan di Tanah Air mampu turun hingga ke angka 56 persen.

Mahfud MD: Seandainya di Indonesia Tidak Ada Korupsi, Mungkin Orang Miskin Sudah Habis
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat kampanye akbar Pemilu 2024 di lapangan parkir Stadion Temenggung Abdul Jamal, Kota Batam, Kepulauan Riau, Minggu (4/2/2024). (ANTARA/Jessica)

Batam, Gesuri.id - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menjelaskan sejak masa pemerintahan Presiden pertama RI Soekarno, persentase angka kemiskinan di Tanah Air mampu turun hingga ke angka 56 persen.

Lalu, lanjut Mahfud, hal serupa juga berlanjut di masa pemerintahan Presiden kedua RI Soeharto, yaitu angka kemiskinan menurun drastis hingga ke angka 18 persen.

"Kemudian pengentasan kemiskinan di Indonesia, dilanjutkan oleh masa pemerintahan Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), hingga Jokowi yang menunjukkan angka kemiskinan turun menjadi 9,3 persen," kata Mahfud, baru-baru ini.

Dia menilai dengan melakukan langkah pemberantasan terhadap koruptor, maka hal tersebut dapat membangun kesejahteraan rakyat.

"Seandainya di Indonesia ini tidak ada korupsi, mungkin orang miskin sudah habis. Oleh sebab itu, ke depan, Saudara sekalian, kita harus bersama-sama memerangi korupsi. Dari hasil untuk memerangi korupsi ini, kita tentu akan membangun kesejahteraan rakyat," kata mantan menko polhukam itu.

Bagi petani dan nelayan yang memiliki utang kepada negara karena terjadi gagal panen atau tidak produktif lagi, katanya, maka utang tersebut akan dibebaskan.

"Seluruh utang itu harus dibebaskan, karena tugas negara adalah menyejahterakan rakyat. Saudara di berbagai daerah di Indonesia masih juga banyak orang miskin, bahkan miskin ekstrem," tambahnya.

Selanjutnya, katanya, pasangan calon Ganjar-Mahfud juga akan menyiapkan anggaran pendidikan bagi keluarga miskin, yang anggota keluarganya akan disekolahkan hingga level pendidikan tinggi. Hal itu juga menjadi salah satu upaya pengentasan kemiskinan.

"Di mana setiap keluarga miskin akan diambil satu anggota keluarganya untuk disekolahkan dan sampai ke perguruan tinggi. Kalau dia ini nanti sudah menjadi sarjana, maka kami suruh pulang ke rumahnya, bangun saudara-saudaranya, agar nanti juga menjadi maju dan mencari bibit-bibit baru untuk dididik di Indonesia," ujar Mahfud.
 

Quote