Ikuti Kami

Mahfud MD Terima Keluhan soal Bendungan yang Membawa Malapetaka

Dalam pertemuan dengan Mahfud, Sari (50), yang mewakili komunitas petani di Kabupaten Langkat, mengutarakan kegelisahannya.

Mahfud MD Terima Keluhan soal Bendungan yang Membawa Malapetaka
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menerima keluhan masyarakat di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (15/1/2024). Kehadiran Mahfud MD di Kabupaten Langkat dalam rangka bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat, agama, ibu-ibu pengajian, dan guru-guru sekolah se-Kabupaten Langkat, di Pangkalan Berandan, Langkat, Sumatera Utara.

Medan, Gesuri.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, yang juga calon wakil presiden, Mahfud MD menerima keluhan masyarakat di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin (15/1/2024), terkait dengan bendungan yang membawa malapetaka. Menanggapi keluhan itu. Mahfud mengatakan, studi kelayakan dan perawatan bendungan perlu dibenahi.

Kehadiran Mahfud di Kabupaten Langkat untuk bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat, agama, ibu-ibu pengajian, dan guru-guru sekolah se-Kabupaten Langkat, di Pangkalan Berandan, Langkat, Sumatera Utara. Hadir pula dalam pertemuan itu politisi PDI Perjuangan, Trimedya Pandjaitan, serta sejumlah politisi partai pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dalam pertemuan dengan Mahfud, Sari (50), yang mewakili komunitas petani di Kabupaten Langkat, mengutarakan kegelisahannya. Sari yang tinggal di Desa Harapan Baru, Sei Lepan, Kabupaten Langkat, bercerita soal bendungan yang sudah dibangun sejak 12 tahun lalu di dekat tempat tinggalnya.

"Bendungan itu sudah tidak berfungsi. Saat hujan, rumah warga yang letaknya lebih rendah jadi kebanjiran. Selain sudah tidak berfungsi, bendungan ini jadi petaka bagi masyarakat," kata pria asal Pekalongan itu.

Selain mengeluhkan kondisi bendungan, Sari juga menyampaikan kondisi pupuk mahal dan subsidi pupuk yang biasanya mudah diperoleh kini jadi sulit didapatkan. ”Saya datang ke sini bertemu Pak Mahfud, berharap agar ada solusi bukan untuk diri saya seorang, melainkan juga untuk bangsa dan negara,” ujar pria itu.

Kasianto (55) punya masalah lain. Pria yang bekerja sebagai nelayan itu menyuarakan kehidupan nelayan di Pangkalan Berandan yang jauh dari layak. Ketika melaut ke tengah, nelayan juga kerap ditangkap oleh aparat dari Malaysia karena dianggap melanggar batas wilayah.

"Tidak ada yang mengurus kami, Pak. Baik dari kedutaan dan dinas perikanan, tidak ada yang mengurus kami agar bebas. Selain itu, nelayan sering mengalami kecelakaan. Kami tidak punya asuransi. Kami prihatin dengan kondisi anak dan istri nelayan yang mengalami kecelakaan," tuturnya.

Menanggapi keluhan itu, Mahfud menjawab bahwa studi kelayakan dan perawatan bendungan akan dibenahi. Mahfud berjanji akan konsultasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi masalah ini.

Adapun terkait dengan subsidi pupuk murah, menurut Mahfud, itu merupakan program unggulan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Program unggulan itu terkait ketersediaan pupuk murah untuk petani dan ketersediaan peralatan bagi nelayan.

Dalam sambutannya, Mahfud mengucapkan selamat menyambut Hari Ulang Tahun Ke-274 Kabupaten Langkat pada 17 Januari 2024. ”Mudah-mudahan Kabupaten Langkat semakin maju dan Pangkalan Berandan lebih maju lagi,” ucapnya.

Di hadapan ribuan warga yang hadir, Mahfud menyampaikan, ada 21 program unggulan dalam visi-misi Ganjar-Mahfud. Beberapa di antaranya adalah penegakan hukum dan keadilan, ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat. Semua program itu bermuara pada penegakan hukum. ”Hukum yang tegak adalah sarana membangun kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Mantan Ketua MK ini mengatakan, Ganjar-Mahfud menetapkan dua strategi penegakan hukum, yakni cara keras kepada konglomerat dan pengusaha, dan cara lunak dan perlindungan untuk masyarakat. "Tidak boleh lagi tanah rakyat dan adat dirampas. Intinya, yang di atas kita sikat dengan keras. Yang di bawah, kaum rentan, kami lindungi," katanya tegas.

Sebelum bersilaturahmi di Pangkalan Berandan, Mahfud berkunjung ke Panti Asuhan Jamiyatul Al-Wasliyah, Pulo Brayan, Medan. Ia juga bertemu dengan tokoh agama Syeh Tuan Guru Babusalam dari Pondok Pesantren Babusalam, Kabupaten Langkat.

Perwakilan Pimpinan Wilayah Al-Wasliyah Sumut, M Yusuf, menyatakan, terdapat sekitar 600 sekolah dan madrasah, tujuh perguruan tinggi, dan lima panti asuhan di Sumatera Utara. ”Sumut itu punya Jamiyatul Al-Wasliyah. Kami ormas Islam terbesar di Sumut. Semoga diberi peran dan semakin diperhatikan pemerintah,” ujarnya.

Quote