Ikuti Kami

Makin Unggul Karena Hoax Ratna, Jokowi-Ma'ruf Tak Mau Jumawa

Kami bukan tipikal menikmati kenaikan elektoral karena sifatnya pelanggaran etika tapi karena kerja politik & gagasan politik Indonesia Raya

Makin Unggul Karena Hoax Ratna, Jokowi-Ma'ruf Tak Mau Jumawa
Sekjen DPP PDI Perjuangan yang juga Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Hasto Kristiyanto (tengah)

Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak langsung jumawa mengetahui elektabilitas calon pasangan presiden dan wakil presiden usungannya meningkat pesat setelah adanya kasus hoaks Ratna Sarumpaet. 

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan timnya lebih senang jika elektabilitas tersebut naik karena kinerja politik, bukan karena isu hoaks.

"Kami bukan tipikal menikmati kenaikan elektoral karena hal sifatnya pelanggaran etika tapi karena kinerja politik dan membawa gagasan politik Indonesia raya," ujar Hasto di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta, Selasa (24/10).

Disinggung apakah hal tersebut akan meringankan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin dalam berkampanye, Hasto hanya menjawab bahwa idealnya kampamye diisi oleh ide dan gagasan demi kemajuan bangsa.

"Maka meski elektoral naik kami terus, evaluasi agar tidak kesalahan seperti kebohongan terencana. Apalagai Pak Jokowi mengingatkan agar tidak kebohongan," ungkap Hasto.

Untuk diketahui, lembaga survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait dengan hoaks kasus Ratna Sarumpaet dan efek elektoral di kantor LSI, Rawamangun, JakartaTimur, Selasa (23/10).

Hasilnya, kasus hoaks Ratna Sarumpaet memiliki dampak elektoral yang cukup signifikan. Jokowi-Ma'ruf Amin unggul telak dengan perolehan suara sebanyak 57.7 persen. Sedangan pasangan Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh suara sebanyak 28.6 persen.

Quote