Humbahas, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnooutri menunjuk Ir. Yanto Sihotang menjadi Calon Wakil Bupati mendampingi Dosmar Banjarnahor SE., selaku Bupati Petahana di kontestasi Pilkada Kabupaten Humbang Hasundutan.
Penunjukkan itu dilayangkan lewat surat DPP PDI Perjuangan melalui surat dengan nomor : 1192/IN/DPP/II/2020 tanggal 18 Februari 2020 yang mengumumkan pasangan calon kepala daerah yang akan diusung untuk berlaga pada Pilkada serentak tahun ini, dan ditandatangani oleh Sekjend DPP Hasto Kristiyanto.
Namun mengherankan, beberapa hari pasca terbit nya surat pemberitahuan tersebut, Ir. Yanto Sihotang justru memilih mundur sebagai pasangan atau calon wakil Bupati Incumbent Dosmar Banjarnahor, SE.
Sontak kemunduran Yanto Sihotang ini membuat geger sejumlah pengamat dan masyarakat. Bahkan mundurnya Yanto juga menghebohkan warga net dan penggiat social media.
Dalam surat pengunduran diri yang ditandatangani Ir. Yanto Sihotang diatas materai 6000 menyebutkan bahwa alasan pengunduran diri itu dikarenakan perusahan tempat Ia bekerja tidak memberikan izin baginya untuk pensiun dini.
Selain itu, persoalan keluarga yang terjadi mengharuskan Yanto untuk focus dan tetap berada bersama keluarganya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada PDI Perjuangan yang berkenan memberikan kepercayaan kepadanya untuk mendampingi Bupati Petahana Dosmar Banjarnahor di pilkada serentak Humbang Hasundutan.
Menyikapi hal itu, dikutip dari konfirmasi yang dilakukan rekan media, ketua badan pemenangan pemilu PDI Perjuangan, Laberto Manullang membenarkan bahwa surat pengunduran diri Yanto Sihotang telah diterima, baik ditingkat kabupaten, Provinsi dan Pusat.
Menurutnya pengunduran diri itu resmi dan memenuhi syarat yang diatur dalam mekanisme internal Partai PDI Perjuangan.
Ditambahkan, pihaknya sudah mengantongi nama pengganti calon Wakil Bupati yang akan mendampingi Dosmar Banjarnahor. Namun masih dalam tahap konsilidasi dan pematangan komitmen agar satu Visi/Misi kedepannya.
Menanggapi pengunduran diri Yanto Sihotang dari rekomendasi DPP PDI Perjuangan untuk maju sebagai calon wakil Bupati Incumbent di Pilkada Humbahas, salah seorang pengamat politik Jhonsar Lumban toruan kepada awak media berpendapat bahwa harus dipertanyakan lebih dulu tentang apa yang menjadi motifasi kedua orang ini menyatakan diri sebagai pasangan yang maju di Pilkada Humbahas.
Sebab menurutnya, alasan pengunduran diri Yanto Sihotang dinilai bukan sebuah alasan yang meyakinkan tentang soal prinsip.
Justru Mantan Caleg DPR RI ini menduga adanya motivasi yang mengandung unsur transaksional dalam kesepakatan bersama untuk maju di Pilkada.
Dirinya juga menilai bahwa pengunduran diri Yanto Sihotang adalah sebuah sikap yang mempermalukan pribadi Dosmar Banjarnahor di tubu PDI Perjuangan.
Mengingat keberadaan Yanto Sihotang di PDI Perjuangan ialah atas arahan atau ajakan Dosmar Banjarnahor. Dan dikatakannya, Dosmar merupakan orang yang bertanggung jawab memberikan penjelasan kepada PDI Perjuangan tentang alasan mundurnya yang bersangkutan.
“Mungkin hal yang pertama, harus dipertanyakan kepada mereka apa motivasinya untuk berpasangan. Mengapa segampang itu mundur. Kalau betul mereka, untuk sama-sama membangun Humbang, mestinya tidak ada alasan mundur, karena si Yanto itu tidak memberikan alasan yang meyakinkan tentang soal prinsip. Jadi itu harus dipertanyakan, baik kepada Dosmar dan Yanto, apa motivasi mereka dulu bersatu ingin maju. Nah kalau yang kita duga, itu transaksional. Biasa nya yang transaksional kan sangat gampang, misal nya nilai uang dan bagi-bagi jabatan, dan itu biasanya fenomenal nya,” katanya.
Lanjutnya lagi, “ bahwa dalam hal ini masyarakat harusya diajari, dan orang-orang seperti ini harus menjelaskan ke public, apa sejati nya motivasi mereka sehingga mereka bersepakat untuk maju, dan sekarang tiba-tiba dibilang enggak mau bersepakat lagi. Inikan menjadi sebuah pemikiran bahwa motivasi mereka untuk membangun Humbang itu tidak lah kuat,” ujarnya.