Jakarta, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan Sari Yok Koeswoyo mengatakan perempuan yang merekam dan menyebarkan video ancaman ‘penggal kepala Jokowi’ seperti telah dicuci otaknya.
Sari mengaku, sejak beberapa tahun terakhir banyak menemukan perempuan urban kelas menengah yang jadi 'linglung' sehingga berperilaku seperti perekam video tersebut.
Baca: Iis: Pemuda Pengancam Jokowi Harus Diberi Pelajaran Keras
Sari pun mengaku bingung terhadap fenomena tersebut. "Mereka sekolah, mereka berpendidikan, tapi seperti tercuci otak. Mengherankan," kata Sari kepada Gesuri, Kamis (16/5).
"Jujur, sampai hari ini saya juga bingung, karena banyak kenalan, teman dan kolega yang jadi begitu," lanjut mantan penyanyi cilik yang adalah putri dari penyanyi grup band legendaris Koes Plus, Yok Koeswoyo, itu.
Sari mengatakan fenomena semacam ini sangat menyedihkan. Sebab kaum kelas menengah yang seharusnya menjadi pelopor kemajuan masyarakat, justru mengumbar perilaku yang tidak terpuji.
"Tapi saya pun masih belum mengetahui penyebab fenomena ini. Mungkin ilmu psikologi massa yang bisa menjawabnya," kata pemilik nama asli Louise Herning Hapsari.
Seperti diketahui, dua perempuan pelaku perekaman dan penyebaran video ancaman ‘penggal kepala Jokowi’ telah ditangkap Polda Metro Jaya, baru-baru ini.
Salah satu dari pelaku sudah ditetapkan tersangka oleh aparat kepolisian. Sementara, satu perempuan lainnya masih berstatus saksi. Pelaku diciduk di kediamannya di Grand Residence City, Cluster Prapanca 2, Bekasi.
Baca: Sari Koeswoyo Kecam Pelarangan Film Kucumbu Tubuh Indahku
Kasus ini bermula dari beredarnya sebuah rekaman video ancaman kepada Presiden Jokowi. Di video itu seorang pemuda menyebut kalimat ‘penggal kepala Jokowi’. Aksi inilah yang direkam oleh perempuan yang kini ditangkap oleh Kepolisian itu.
Video diduga dibuat saat menggelar aksi di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Jakarta, Jumat (10/5).