Lombok, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Sri Rahayu membeberkan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk pemenangan Ganjar Pranowo dan partai.
Baca; Sebut Pancasila Bukan Ideologi, Bedi Budiman Sarankan Rocky Gerung Dialog dengan Yudi Latif
Hal itu disampaikan Sri Rahayu saat konsolidasi PDI Perjuangan NTB dalam memenangkan Pilpres 2024 di Lombok, Minggu (18/6).
"Kader dan pengurus partai harus turun ke bawah bersama masyarakat membangun posko gotong royong," tegasnya di hadapan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat dan seluruh kader.
Atas instruksi ini, kata Sri, wajib hukumnya bagi kader dan pengurus partai untuk tegak lurus terhadap instruksi ketua umum.
“Kader itu ototnya partai. Menjadi mata-matanya partai, menjadi otaknya partai,” imbuh Sri Rahayu.
Sebagai otot partai, kader dituntut punya kekuatan untuk membangun gerakan bersama memenangkan pilpres.
Sebagai mata-matanya partai, kata Sri Rahayu, kader harus tahu persis peta di wilayah masing-masing.
"Harus tahu tokoh yang harus dirangkul dan harus diajak bersama dan didekati," jelasnya.
Sebagai otak partai, imbuh dia, kader harus punya strategi dan cara berjuang untuk pemenangan Pemilu.
“Tugas kita memang tidak ringan. Tapi kalau kita gotong royong apa pun yang berat jadi ringan untuk kita capai cita-cita bersama,” kata Sri.
"Kita inginkan, apa yang sudah dicapai Pak Jokowi tidak berhenti, tetapi berkelanjutan. Dan yang bisa melanjutkan adalah Pak Ganjar sesuai dengan instruksi ketua umum,” sambungnya.
Karena itu, selepas konsolidasi tersebut seluruh kader PDI Perjuangantidak lagi ada yang bertanya tentang apa yang harus dilakukan.
Baca; Sturman: Jangan Terpecah Belah karena Perbedaan Politik
Sri menyebut instruksi Megawati kini tinggal dijalankan.
.
Hasil Rakernas yang baru digelar PDI Perjuangan juga sudah merinci secara jelas tentang apa yang harus dilajukan kader.
“Tinggal sekarang kita introspeksi, apa sudah melakukannya atau tidak,” katanya.
