Jakarta, Gesuri.id - Banyak Pondok Pesantren di Banten Kembangkan Pertanian untuk Perekonomian Santri dan Masyarakat
Pondok pesantren di Kabupaten Lebak, Banten, banyak yang mulai mengembangkan pertanian dan hortikultura sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian para santri dan warga sekitarnya.
Potensi ini terungkap dalam pertemuan Halaqoh Kebangsaan yang diadakan oleh Ulama Merah Putih di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, pada Senin, 25 September 2023.
Baca: Ganjar soal Harga Beras Masih Tinggi: Harus Cepat Diantisipasi!
"Yang ada di daerah kami yang daerah pedesaan, mayoritas kami itu para kiai dan petani. Sementara ini kami bisa memberikan atau memberdayakan santri itu dari hasil pertanian," kata Kiai Syuhada, seorang tokoh kiai yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Pondok pesantren yang memiliki lahan pertanian berhasil memproduksi beras untuk memenuhi kebutuhan santri. Bahkan, hasil pertanian mereka sering kali berlebih dan dapat dijual kepada masyarakat sekitar.
Namun, Kiai Syuhada mengeluhkan bahwa aktivitas pertanian saat ini terkendala oleh cuaca panas dan kekeringan yang parah akibat musim kemarau yang lebih ekstrem dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Untuk saat ini kondisinya kemarau, sudah berapa bulan enggak bisa cocok tanam. Nah, itu juga perlu perhatian khusus ketika seperti musim kemarau ini. Masyarakat dan para kiai yang biasanya bercocok tanam, menanam padi dan palawija untuk kehidupan kami di pondok pesantren terkendala dengan cuaca seperti ini," ungkap Kiai Syuhada.
Baca: Ketertarikan Gen Z Akan Sosok Ganjar Pranowo Meningkat!
Dalam pertemuan tersebut, para kiai juga menyampaikan aspirasi dan harapan mereka kepada Ganjar Pranowo, yang merupakan calon presiden yang potensial untuk pemilihan 2024-2029, melalui para sukarelawan Ulama Merah Putih.
Mereka berharap Ganjar Pranowo dapat mengembangkan pertanian dan ekonomi masyarakat di wilayah Jawa Tengah seperti yang telah berhasil dilakukannya, juga bisa diterapkan di Kabupaten Lebak, Banten, dan seluruh Indonesia.
"Harapannya pada Pak Ganjar. Karena, kemarau bukan untuk kali ini saja, mungkin tahun depan, atau mungkin tahun-tahun berikutnya ada kemarau. Jangan sampai kemarau seperti nasib kami sekarang ini," tambah Kiai Syuhada.