Ikuti Kami

Untari : PDI Perjuangan Siap Akomodir Kepentingan Umat Islam

Sri Untari berharap hubungan persaudaraan antara PDI Perjuangan dan Muhammadiyah ini terus terjaga dengan baik.

Untari : PDI Perjuangan Siap Akomodir Kepentingan Umat Islam
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim) Sri Untari Bisowarno

Malang, Gesuri.id – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim) Sri Untari Bisowarno mengatakan, kaum nasionalis dan Islam berjuang dengan segenap jiwa-raga mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hingga saat ini, kaum nasionalis dan Islam tetap berupaya mewujudkan kemakuran dan kesejahteran bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca : Sri Untari Minta Kader Banteng Melek Teknologi

PDI Perjuangan senantiasa membuka diri terhadap keberadaan umat Islam. Tak terkecuali, terbuka untuk kader-kader Muhammadiyah bergabung ke PDI Perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka 100%, sepertihalnya amanat dari para pendiri bangsa.

"PDI Perjuangan adalah rumah besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Siapapun mereka yang dengan latarbelakang agama, kesukuan, pendidikan, organisasi, dan lain-lainnya boleh masuk PDI Perjuangan. Tidak ada yang di nomor satukan dan tidak ada yang dinomor duakan. Asal kita punya kompetensi, juga setuju dengan Visi dan Misi PDI Perjuangan, pasti semuanya akan didukung," ucapnya di Kapal Garden Hotel, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Minggu (20/3).

Baca : Sri Untari Tekankan Pendidikan Pratama Cetak Kader 5 Mantap  

PDI Perjuangan senantiasa siap mengakomodasi dan mengakomodir kepentingan umat Islam. Ini untuk merawat pertalian historis dari politik kebangsaan yang terjalin sejak bangsa Indonesia merdeka. "PDI Perjuangan selalu menempatkan kader-kader terbaik Muhammadiyah selama kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden, kemudian dilanjutkan oleh Presiden Joko Widodo, selalu kadernya menjadi menteri. Artinya tidak ada peminggiran umat Islam di PDI Perjuangan," tutur Untari.

 

Bung Karno, kata dia, adalah seorang kader Muhammadiyah sejak tahun 1930. Bung Karno pernah menjadi pengurus di Majelis Pendidikan dan Menengah Muhammadiyah di Bengkulu. Fatmawati sebagai ibu negara juga merupakan kader Muhammadiyah. "Maka sesungguhnya, relasi antara PDI Perjuangan dan Muhammadiyah sudah lama sekali dibangun sejak Bung Karno dan terus berlanjut sampai sekarang. Kerjasama itu terus dilanjutkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri sering ke sini, Mbak Puan Maharani juga sering ke sini, di pusat Muhammadiyah yang ada di Jawa Timur," tutur Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur itu.

Ia berharap hubungan persaudaraan antara PDI Perjuangan dan Muhammadiyah ini terus terjaga dengan baik. Ini agar bisa bersama-sama membangun negeri dan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

 

Ia pun mengungkapkan visi-misi, tanggungjawab, dan implementasi PDI Perjuangan yang bekerja tiada henti. Kemudian, selalu turun ke lapangan memecahkan berbagai permasalahan masyarakat, terkhusus di masa pandemi Covid-19. Sikap PDI Perjuangan yang menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden disampaikan langsung Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Ini menunjukkan kepatutan dan ketaatan PDI Perjuangan untuk menjalankan amanat konstitusi, sebagaimana termaktub dalam Undang-undang Dasar 1945.

 

"Hal-hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka (kader Muhamadiyah) terhadap PDI Perjuangan dan banyak di antaranya menyatakan segera ingin bergabung. Kenapa orang-orang percaya pada PDI Perjuangan, karena kami selalu mengkhidmati bagaimana menjadikan rakyat bisa menjalani hidup dengan baik dan sejahtera. Kita selalu berusaha dan bekerja sebaik mungkin demi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia," tutur Untari.

 

PDI Perjuangan, kata dia, menjadi abdi bagi masyarakat merupakan cita-cita luhur yang diwariskan Bung Karno kepada para penerus api semangat perjuangannya. Maka, sudah menjadi tugas seluruh kader PDI Perjuangan untuk bekerja demi kesejahteraan masyarakat. (timesindonesia.co.id)

 

Quote