Ikuti Kami

Visi-Misi Whisnu Sakti Sudah Tepat Direalisasikan 

Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk kesiapan untuk melanjutkan masa kepemimpinan Tri Rismaharini. 

Visi-Misi Whisnu Sakti Sudah Tepat Direalisasikan 
Paparan Visi dan Misi Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana (WSB) dinilai sudah tepat untuk direalisasikan di Surabaya.

Surabaya, Gesuri.id - Paparan Visi dan Misi Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana (WSB) dinilai sudah tepat untuk direalisasikan di Surabaya.

Seperti diketahui, Whisnu telah memaparkan visi-misi konsep Surabaya ke depan dihadapan media ketika di Hotel Bumi Surabaya, pekan lalu.

Baca: Whisnu Diharapkan Jadi Penerus Suksesor Risma

Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk kesiapan untuk melanjutkan masa kepemimpinan Tri Rismaharini. 

WS memaparkan berbagai program Surabaya ke depan, diantaranya pemerataan ekonomi, dan transportasi massal.

Menurut Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W. Oetomo, visi dan misi menjadi syarat utama meyakinkan publik dalam kontestasi Pilwali Surabaya 2020 mendatang. Terlebih ketika program politik tersebut bisa terealisasi.

"Saya melihat Beliau mengisi bagaimana Surabaya ke depan ya," katanya kepada media, Jumat (15/11).

Ia menyatakan, apa yang dilakukan oleh politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa WS ini sangat layak diapresiasi. Pasalnya, Surabaya selain sebagai kota penghubung (HUB) sudah saatnya diisi dengan konsep visioner.

"Visi dan Misi menjadi hal penting bagi masyarakat untuk kelak menentukan pilihan mereka di Pilwai," kata Mochtar.

Lebih lanjut, Mochtar menerangkan langkah visioner bagaimana mengisi Kota Surabaya ini adalah sebuah keberlanjutan.

Baca: Survei: Whisnu Sakti Raih Elektabilitas Tertinggi di Pilwali

Mulai pembangunan pondasi oleh Bambang DH dan dilanjutkan oleh Tri Rismaharini yang saat ini estafet keberlanjutan akan dilakukan oleh Whisnu Sakti Buana sebagai kader terbaik PDIP.

"Kini bagaimana tinggal masyarakat luas harus bisa menerima akses informasi (visi dan misi) melalui berbagai jenis media. Tidak hanya media mainstream saja," terang Mochtar.

Quote