Ikuti Kami

1000 Ponpes Digital, Janji Kerja Ahyar-Mori

Ada 1000 Ponpes Digital dalam sembilan janji kerja program unggulan bidang keagamaan Ahyar-Mori untuk masyarakat NTB.

1000 Ponpes Digital, Janji Kerja Ahyar-Mori
Ahyar-Mori saat berkampanye

Mataram, Gesuri.id – Ada 1000 pondok pesantresn (Ponpes) digital yang akan dibuat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, TGH Ahyar Abduh dan H Mori Hanafi (Ahyar-Mori). Di mana, program ini termasuk dari sembilan janji kerja unggulan bidang keagamaan untuk masyarakat NTB

Hal tersebut diungkapkan Muti’ah Murni selaku Juru Bicara Mori Hanafi. Menurutnya, pasangan nomor urut 2 dalam Pilgub NTB ini akan terus mengkumandangkan rangkaian janji kerja saat berkampanye. 

Muti menunjuk soal janji kerja Ahyar-Mori di bidang keagamaan yang ditujukan untuk membangun masyarakat NTB yang beriman, berbudaya, dan sejahtera yang dikemas dalam sembilan janji kerja. 

Baca: Strategi Ahyar-Mori Majukan Petani Jagung Dompu

“Janji kerja pertama yaitu memberikan beasiswa emas untuk tingkat SD/MI sampai tingkat SMA atau sederajat. Ini diberikan kepada warga yang kurang mampu yang diharapkan bisa tetap mengakses jenjang pendidikan,” ujarnya, Senin (23/4).

Muti, mantan finalis Putri Indonesia 2006 ini melanjutkan pada janji kerja Mori-Hanafi bidang keagamaan kedua, yakni memberikan fasilitas dan jaringan internet sekolah, serta mendorong 1.000 Ponpes Go Digital. 

“Saat ini digitalisasi sudah menjadi semacam keniscayaan sehingga fasilitas dan jaringan internet di setiap institusi pendidikan adalah hal yang sangat dibutuhkan dan ini memungkinkan penyelenggaraan proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien,” sebutnya.

Baca: Ahyar-Mori Kukuhkan Tim Relawan Dompu

Dirinya menambahkan, Mori-Hanafi menyadari kalau pondok pesantren selaku institusi pendidikan yang telah memberikan kontribusi besar dalam kemajuan pembangunan manusia NTB.

“Kita berharap ada 1.000 ponpes yang bisa kita dorong untuk go digital. Ini akan membuat tata kelola Ponpes akan menjadi lebih baik dan secara otomatis akan mendorong semakin siapnya lulusan ponpes untuk bersaing di era digital ini,” tunjuknya.

Lalu, janji kerja ketiga, menyiapkan dana talangan sekolah untuk menjamin kelangsungan pendidikan.

Berikutnya, memastikan adanya perlindungan dan jaminan kesejahteraan profesi guru. 

Muti lalu menunjuk janji kerja kelima terkait pemberian tunjangan untuk guru ngaji dan marbot. Cawagub Mori sendiri, lanjutnya, pernah bilang kalau Pemprov NTB mengalokasikan pemberian tunjangan bagi para Marbot sebesar Rp1 juta per marbot. Namun, tunjangan untuk para guru ngaji belum dialokasikan anggaran.

Menurutnya, jika jumlah guru mengaji se-NTB itu berjumlah sekitar 10 ribu orang dan diberikan tunjangan per orang sebesar Rp1 juta, maka anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp10 Miliar.

“Kami rasa dari Total APBD Provinsi NTB itu sekitar Rp6 triliunan lebih, anggaran sebesar Rp10 Miliar itu tidak terlalu membebani APBD kita. Apalagi jika kita bandingkan dengan manfaat dari pemberian tunjangan bagi guru ngaji ini tentu akan lebih memotivasi para guru ngaji kita untuk memberikan pengajaran Al-Qur’an bagi generasi muda kita,” hitung Mori beberapa waktu lalu.

Baca: Ini Solusi Ahyar-Mori Dalam Bidang Pertanian

Muti lalu menjabarkan janji kerja keenam terkait percepatan peningkatan sarana prasarana, mutu, dan kualitas pendidikan formal dan informal di semua daerah. Janji kerja ini tak terlepas dari masih banyaknya institusi pendidikan formal dan informal di NTB yang kondisinya belum layak. 

Ketujuh, lanjutnya, pengiriman pelajar dan mahasiswa berprestasi ke sekolah dan kampus terbaik di luar negeri. Dalam hal ini, salah satu yang dimaksud dengan pelajar dan mahasiswa berprestasi juga termasuk para penghafal Al Qur’an yang saat ini belum mendapatkan apresiasi yang cukup layak dari pemerintah daerah di NTB.

“Delapan, Ahyar-Mori menegaskan akan memperkuat kemandirian usaha pondok pesantren untuk semua Ponpes di NTB,” sambungnya.

Terkahir, menurut Muti Ahyar-Mori akan memastikan jaminan kesejahteraan yang layak bagi guru honorer. Sebab, sejauh ini para guru honorer penghasilannya masih sangat jauh dari kata layak. 

“Karena itulah, pasangan Ahyar-Mori berkomitmen untuk memberikan jaminan kesejahteraan untuk para guru honorer,” imbuh Muti.

Quote