Jakarta, Gesuri.id - Pernyataan yang dilontarkan oleh seorang perempuan bernama Susi Verawati kepada anaknya saat menjadi korban persekusi oleh sejumlah orang yang mengenakan kaus #2019GantiPresiden menjadi semangat perlawanan atas tindakan persekusi tersebut. Hal ini ditegaskan Koordinator Nasional Gerakan #2019TetapJokowi, Immanuel Ebenezer dalam jumpa pers di up2yu cafe, Cikini, Jakarta, Senin (30/4).
Immanuel mengatakan ucapan Susi kepada anaknya supaya tidak takut terhadap intimidasi bagi mereka yang mendukung Jokowi, telah membakar semangat perlawanan para relawan untuk tidak tinggal diam terhadap segala tindakan intimidasi.
"Kami ingatkan kelompok itu, kami tak akan diam. Kami berkomitmen kekerasan adalah musuh kemanusiaan, demokrasi, dan kita bersama," tegas Immanuel.
Immanuel mengatakan, adanya dugaan aksi persekusi terhadap beberapa orang yang tengah mengenakan kaus #DiaSibukKerja di acara Car Free Day (CFD) hari Minggu (29/4) kemarin adalah pengulangan skenario Pilkada DKI beberapa waktu lalu.
"Kami yakin jangan-jangan skenario Pilkada akan diulang di Pilpres. Kami akan hadapi mereka dengan cara apapun. Pola ini diulang-ulang, kita lihat mereka sangat keji di mata kami yang membuat kami tak ada lagi toleransi," ucap Immanuel.
Lebih lanjut, Immanuel sempat menuding adanya elit-elit partai politik yang bermain di belakang dugaan aksi persekusi hari Minggu kemarin.
"Yang melakukan provokasi adalah elit-elit partai politik dan mereka menikmatinya. Maka kami mengutuk dan mengecam perilaku barbar gerombolan itu. Saya tak mau menyebut mereka organisasi karena organisasi tidak seperti itu," ucapnya.
Terkahir, Immanuel mengatakan pihaknya tidak akan melakukan perlawanan dengan cara yang anarki.
"Perlawanan kami cukup dengan menabur bunga karena kami anti kekerasan dan intimidasi. Kedua, mungkin berdoa bahwa semoga saudara kita yang hari ini bermuka manusia tapi berhati iblis dibukakan hatinya," tegas Immanuel lebih lanjut.