Ikuti Kami

Suku Waropen Nobatkan Cawagub Habel Jadi Panglima Perang

Masyarakat Waropen yang tinggal di Jayapura menobatkan Habel Melkias Suwae sebagai panglima perang sebagai pemimimpin idaman.

Suku Waropen Nobatkan Cawagub Habel Jadi Panglima Perang
Habel Melkias Suwae (kanan) dinobatkan sebagai jenderal perang oleh masyarakat Waropen yang berdomisili di Jayapura

Jayapura, Gesuri.id – Calon wakil gubernur (Cawagub) Papua nomor urut 2, Habel Melkias Suwae yang mendampingi John Wempi Wetipo ternyata punya jiwa kepemimpinan yang kuat. Karenanya, Suku Waropen yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Jayapura menobatkannya sebagai panglima perang atau Eso.

Habel dikukuhkan sebagai panglima perang dengan acara penandaan adat lewat penyerahan jubi dan panah yang dilakukan di Kompleks Kamkey Abepura, Jumat (11/5) sore. Oleh tokoh adat, Eso atau pangilma perang itu sebagai penghargaan kepada pemimpin yang dipercaya mampu membawa perubahan bagi warga Papua, khususnya untuk Kabupaten Waropen.

Baca: Josua Ingin Tampung 5000 ASN Asal Papua

Yuliaus Agaki, Kepala Suku Waropen di Tanah Tabi mengungkapkan, gelar Eso merupakan suatu kepercayaan dan harapan kepada Habel untuk bisa membawa kesejahteraan rakyat.

"Gelar panglima perang bukan lantas untuk berperang atau berburu. Tapi sebagai pemimpin yang bisa membawa perubahan bagi masyarakat seribu bakau atau Waropen dan seluruh tanah Papua," akunya.

Yuliaus menambahkan, penobatan status Eso ini merupakan bukti dukungan Habel yang mendampingi Cagub John atau biasa dikenal dengan pasangan Josua.

"Mereka berdua yang terbaik. Kami ingin perubahan. Harapan kami Papua bisa lebih baik dengan kepemimpinan Josua nanti. Sektor endidikan, kesehatan, dan ekonomi infrastruktur bisa lebih baik," sebutnya.

Baca: Josua Janjikan Tambah Gudang Penyimpanan Beras di Merauke

Sementara Habel sendiri merasa tersanjung dan mengungkapkan ucapan terima kasih atas penobatan status bergensi tersebut. Dalam gelar baru ini, dia berjanji akan mengembangkan tugas yang diberikan dan dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.

"Tugas kami memerangi, mengentaskan Papua dari kemiskinan, dari ketertinggalan dari keterbelakangan. Ini bisa dilakukan dengan bersama-sama, seluruh elemen masyarakat Papua baik asli maupun non Papua yang datang kengerian ini. Sudah saatnya bergandengan tangan, tidak lagi melihat perbedaan, namun saatnya bertanggungjawab membangun tanah Papua ini," terangnya.

Quote