Malang, Gesuri.id — Politikus PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengingatkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dalam melaksanakan pembinaan ideologi bangsa.
Menurutnya, pendekatan yang digunakan kepada generasi muda, terutama generasi Y dan Z, harus menyesuaikan dengan ekosistem digital dan budaya media sosial yang mereka hidupi.
“Jangan sosialisasi dan pembinaan ideologi dilakukan seperti zaman kolonial. Generasi sekarang punya cara pikir berbeda, mentornya bukan lagi guru di kelas, tapi influencer di dunia maya. Kalau BPIP tidak masuk ke ruang itu, mereka akan menganggap tugas BPIP tidak relevan,” ujar Basarah di Malang, Jumat (17/10/2025).
Basarah menegaskan, ideologi Pancasila harus menjadi living ideology — hidup, dinamis, dan membumi dalam keseharian masyarakat. Ia mencontohkan bangsa-bangsa besar di dunia yang tidak pernah meninggalkan falsafah negaranya.
“Amerika Serikat berpegang pada liberalisme dan kapitalisme, Jepang dan Tiongkok menjadikan falsafah bangsanya sebagai pijakan menuju kemajuan. Begitu juga Indonesia, Pancasila harus dipahami, diamalkan, dan dihidupkan,” katanya.
Ia berharap, melalui penguatan RUU BPIP dan pendekatan pembinaan yang lebih modern, Pancasila benar-benar menjadi napas setiap kebijakan negara dan perilaku warga bangsa.
“Kalau ideologi bangsa tertanam kuat di generasi muda, maka tidak ada kekuatan apa pun yang bisa menggoyahkan Indonesia,” tegas Basarah.