Ikuti Kami

Jaringan Kopi Gama Siap Dukung Butet Hadapi Laporan Hukum

Sebelumnya, Butet Kartaredjasa diadukan ke Bareskrim Polri.

Jaringan Kopi Gama Siap Dukung Butet Hadapi Laporan Hukum
Budayawan Butet Kartaredjasa.

Jakarta, Gesuri.id - Komunitas Pendukung Ganjar-Mahfud (Kopi Gama) siap mendampingi seniman Butet Kertaredjasa untuk menghadapi gugatan hukum, terkait dugaan intimidasi oleh oknum polisi dalam pentas teater "Musuh Bebuyutan".

Sebelumnya, Butet Kartaredjasa diadukan ke Bareskrim Polri buntut pengakuan diintimidasi kepolisian saat mau menggelar pentas teater di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Dikatakan Ketua Umum Kopi Gama, Paox Iben, intimidasi pada seniman tidak bisa dibenarkan. Terlebih, seni adalah media berekspresi yang juga dijamin konstitusi.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

"Kami siap kawal Mas Butet, budayawan nusantara hadapi laporan polisi, karena ekspresi paling jujur dari kebudayaan itu adalah seni," ujar Paox Iben, dalam keterangannya, Selasa (19/12).

Senin sore (18/12), Butet mengundang ngopi bareng Paox Iben di sekitar Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta.

Mereka prihatin atas kondisi kebudayaan yang belakangan ini seperti kembali ke masa ORBA. Pertunjukan seni diintimidasi dan dilaporkan ke pihak kepolisian.

Dikatakan Butet dalam pertemuan bersama Paox Iben, bantuan pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan RI yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, seharusnya dapat diberikan dalam menangani kasus hukum yang melibatkan dan menjerat seniman.

"Ditjen Kebudayaan dari Pemerintah siap mengirim lawyer untuk saya, firma-firma hukum teman saya juga menawarkan diri, karena mereka punya alokasi anggaran untuk masalah hukum atas ancaman kebebasan berekspresi itu," beber Butet.

Butet pun mengaku senang dengan banyaknya pihak yang membantunya dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Soal sejauh mana pihak yang melaporkan dia ke Polisi, Butet menyebut baru satu pihak yang melaporkan, yakni oleh Advokat Lingkar Nusantara (Lisan).

Adapun Butet dan penulis naskah Agus Noor, diduga mendapatkan intimidasi saat menggelar pertunjukan bermuatan satir politik di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Jumat (1/12).

Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram

Sebelum acara berlangsung, sejumlah petugas Polsek Cikini datang di lokasi acara, dan meminta penyelenggara membuat surat pernyataan agar tidak menampilkan pertunjukan dengan unsur politik.

Dalam surat itu, penanggung jawab juga diminta untuk tidak memakai atribut partai politik (parpol), pasangan calon presiden (capres), dan calon wakil presiden (cawapres), serta kegiatan politik lainnya.

Surat tersebut, kemudian ditandatangani Butet.

"Bagi kami itu adalah intimidasi," kata Agus Noor kepada wartawan.

Adapun pertunjukan itu, tetap digelar dan dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD. Mahfud MD hadir sebagai penonton pada umumnya, alias tanpa undangan khusus.

Quote