Ikuti Kami

Ndarboy Genk Bawa Suasana Merah Muda Fest 2025 Semakin Pecah, Semangat Sumpah Pemuda Menyala di Jogja

Meski dibalut dalam kemeriahan musik dan hiburan, Merah Muda Fest 2025 tak kehilangan makna.

Ndarboy Genk Bawa Suasana Merah Muda Fest 2025 Semakin Pecah, Semangat Sumpah Pemuda Menyala di Jogja
Ndarboy Genk bersama Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga MY Esti Wijayati beserta jajaran Panitia Merah Muda Fest 2025 bernyanyi bersama lagu Koyo Jogja Istimewa - Foto: Youtube DPP PDI Perjuangan

Yogyakarta, Gesuri.id — Malam itu, Sabtu (1/11), GOR Among Rogo, Yogyakarta, berubah menjadi lautan merah yang berpadu dengan gemerlap lampu dan sorak sorai ribuan anak muda. Dari tribun hingga tengah arena, semangat terasa menyala—bukan hanya dari suara musik yang menggema, tapi juga dari energi kebersamaan yang lahir dari peringatan 97 Tahun Sumpah Pemuda dalam Merah Muda Fest 2025.

Festival yang digagas oleh DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga ini menjadi bukti bahwa semangat nasionalisme bisa hadir dalam format yang segar, kreatif, dan dekat dengan dunia anak muda. Di tengah dentuman musik dan tawa, terselip pesan mendalam tentang keberanian, persatuan, dan cinta tanah air.

Acara dibuka dengan penampilan Paskibraka Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengibarkan bendera Merah Putih dengan khidmat. Sorotan lampu panggung kemudian menampilkan tarian kolosal yang memadukan gerak dari berbagai daerah Nusantara—dari Bali, Kalimantan, hingga Papua—menggambarkan keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa.

Setelah itu, suasana berganti menjadi penuh inspirasi melalui talkshow interaktif yang menghadirkan tiga sosok lintas generasi: Wasekjen DPP PDI Perjuangan Adian Napitupulu, Filsuf Rocky Gerung, dan Puteri Indonesia Lingkungan 2020 Putu Ayu Saraswati.

Ketiganya berbagi pandangan tentang arti menjadi muda di tengah tantangan zaman. Adian mengajak peserta untuk berani bersuara dan berpikir kritis, sementara Rocky menekankan pentingnya intelektualitas dalam politik. Putu Ayu menambahkan pesan lembut tentang peran anak muda dalam menjaga bumi dan menebar kebaikan.

Suasana makin meriah ketika panitia membagikan penghargaan dan hadiah bagi para pemenang lomba olahraga - mulai dari tenis, badminton, basket 3x3, hingga kategori khusus untuk apresiasi atlet disabilitas. Sorak-sorai penonton pecah setiap kali nama pemenang diumumkan, menandakan betapa kuatnya semangat sportivitas dan kebersamaan dalam acara ini.

Sebelum malam mencapai puncak, penonton telah dihibur oleh penampilan beragam: musik Keroncong Veloce yang klasik namun hangat, dentuman ritme dari Lagi-Lagi Perkusi, hingga ketukan modern dari DJ Ipank yang membuat suasana semakin hidup. Namun, semua itu baru pembuka menuju momen klimaks yang ditunggu-tunggu — penampilan Ndarboy Genk.

Begitu suara khasnya menggema lewat lagu Koyo Jogja Istimewa, ribuan anak muda Gen Z, mahasiswa, pelajar, hingga panitia Merah Muda Fest berjoget ambyar dan bernyanyi bersama. Lagu-lagu seperti Lanang Jagat, Anak Lanang, Mendung Tanpo Udan, dan lagu terbaru Sikep (Siap Kelangan Pengarep Arep) serta lagu Indonesia Timur seperti Pica-Pica dan Tabola Bale yang semakin membuat suasana benar-benar pecah.

Dalam momen penuh kebersamaan itu, Ndarboy tiba-tiba mengundang My Esti Wijayanti, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga sekaligus Wakil Ketua Komisi X DPR RI, naik ke panggung. Dengan senyum lebar, Esti ikut bernyanyi dan bergoyang bersama ribuan peserta diiringi lagu Koyo Jogja Istimewa. Tepuk tangan membahana, menciptakan pemandangan indah antara politisi, seniman, dan anak muda dalam satu frekuensi yang sama: cinta Indonesia.

Acara ini bukan sekadar festival, tapi perayaan semangat. Sumpah Pemuda adalah simbol persatuan dan keberanian. Lewat Merah Muda Fest, kami ingin semangat itu hidup dalam gaya anak muda masa kini.

Meski dibalut dalam kemeriahan musik dan hiburan, Merah Muda Fest 2025 tak kehilangan makna. Ia menjadi ruang bagi anak muda untuk menyadari kembali akar perjuangan bangsanya—bahwa menjadi Indonesia berarti bersatu, berani, dan beraksi.

Dan malam itu, di tengah dentuman musik dan bendera merah yang berkibar, api perjuangan itu benar-benar terasa hidup di hati generasi muda Jogja.

Quote