Ikuti Kami

Rocky Gerung: Pemimpin Masa Depan Harus Lulus Ujian Etika Sebelum Bicara Elektabilitas

Rocky menyinggung tantangan baru yang dihadapi anak muda di era digital, terutama dalam menghadapi arus besar artificial intelligence

Rocky Gerung: Pemimpin Masa Depan Harus Lulus Ujian Etika Sebelum Bicara Elektabilitas
Rocky Gerung saat menjadi pembicara dalam talkshow di Merah Muda Fest 2025 - Foto: DPP PDI Perjuangan

Yogyakarta, Gesuri.id – Filsuf dan pengamat sosial politik Rocky Gerung menegaskan, generasi muda harus menyiapkan diri menjadi calon pemimpin masa depan yang memiliki moralitas dan intelektualitas tinggi di tengah kemajuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). 

Hal itu disampaikan Rocky dalam Puncak Acara Peringatan 97 Tahun Sumpah Pemuda yang dirangkai dengan Merah Muda Fest 2025 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Sabtu (1/11).

Kegiatan yang diinisiasi oleh DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga itu berlangsung meriah dan interaktif. Ribuan peserta yang didominasi kaum muda dari berbagai daerah memenuhi tribun dan lantai utama GOR Among Rogo. Suasana terasa hangat dan penuh gelak tawa saat Rocky menyampaikan gagasannya dengan gaya retoris dan humoris khasnya, menggabungkan filsafat, logika, dan sindiran sosial yang tajam.

Dalam paparannya, Rocky menyinggung tantangan baru yang dihadapi anak muda di era digital, terutama dalam menghadapi arus besar artificial intelligence. Ia mencontohkan bagaimana algoritma kini mampu menilai kebutuhan manusia secara instan, bahkan hal ringan seperti menentukan siapa yang membutuhkan skincare.

“Coba tanya pada artificial intelligence, apakah anak muda Solo memerlukan skincare? Dia akan bertanya dulu, laki-laki atau perempuan? Kalau laki-laki, jawabnya: perlu skincare, tapi untuk menjaga kulit, bukan untuk membuatnya cantik Kemudian ditanya lagi, ternyata yang dibutuhkan adalah brain care agar otaknya bisa berbicara,” ujar Rocky satir, disambut tawa peserta.

Namun di balik guyonannya, Rocky menekankan pesan serius: manusia tidak boleh kehilangan moralitas dan kesadaran etik di tengah derasnya kemajuan teknologi. “Yang membedakan manusia dengan kecerdasan buatan adalah moralitas. Anak muda harus menjaga integritasnya agar tidak kehilangan arah dalam dunia digital,” tegasnya.

Ia kemudian menyampaikan konsep “tiga kemampuan calon pemimpin masa depan” yang harus dimiliki generasi muda: ethicability (kemampuan moral), intellectuality (kemampuan berpikir dan bergaul dengan sistem pengetahuan), dan baru setelah itu electability (kemampuan untuk dipercaya publik).

“Calon pemimpin jangan hanya mengejar elektabilitas di televisi. Sebelum itu, ia harus lulus ujian moral—apakah dia pernah berbohong, mengkhianati, atau menyalahgunakan kepercayaan? Kalau dia gagal di moralitas, jangan bicara elektabilitas,” ujar Rocky tegas disambut tepuk tangan riuh dari penonton.

Rocky juga menyinggung pentingnya pemahaman sejarah dan penghormatan terhadap nilai-nilai perjuangan bangsa. Ia menegaskan, “Sejarah tidak untuk dilupakan, tetapi untuk diingat agar kita tidak mengulang pengkhianatan.”

Sesi Rocky Gerung menjadi salah satu momen paling dinanti dalam Merah Muda Fest 2025. Selain menggugah kesadaran kritis anak muda, pandangannya juga menghidupkan semangat reflektif tentang arah kepemimpinan masa depan Indonesia. 

“Pemimpin sejati bukan yang paling populer, tapi yang paling jujur dan paling paham arti tanggung jawab,” pungkas Rocky.

Quote