Ikuti Kami

AMANAT KETUA UMUM PDI PERJUANGAN PROF. DR (H.C.) MEGAWATI SOEKARNOPUTRI

PDI PERJUANGAN, PELOPOR PENJAGA API PROKLAMASI, HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA YANG KE-80

AMANAT KETUA UMUM PDI PERJUANGAN PROF. DR (H.C.) MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
KETUA UMUM PDI PERJUANGAN PROF. DR (H.C.) MEGAWATI SOEKARNOPUTRI.

AMANAT
KETUA UMUM PDI PERJUANGAN
PROF. DR (H.C.) MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
 
 
PDI PERJUANGAN, PELOPOR PENJAGA API PROKLAMASI
 
HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA YANG KE-80
 

 

Jakarta, 17 Agustus 2025
 
 
Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh,
Syalom,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Om Swasti Astu,
Namo Budaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu.
 
Salam Pancasila!!!
Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!
 
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Para kader, pengurus, dan simpatisan PDI Perjuangan yang saya cintai dan banggakan,

Hari ini, di usia 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, kita berkumpul bukan hanya untuk merayakan, tetapi untuk merenungkan makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Kemerdekaan yang kita nikmati ini bukanlah hadiah. Ia adalah hasil cucuran darah, keringat, dan air mata para pendiri bangsa, para pejuang, dan para syuhada kemerdekaan yang mengorbankan segalanya demi merah putih agar berkibar di langit nusantara.

Bung Karno, Proklamator, Bapak Bangsa kita, pernah berkata: "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan jasa pahlawannya." Maka saya tegaskan, tugas kita sebagai kader PDI Perjuangan adalah menjaga api kemerdekaan agar tetap menyala, tidak pernah padam oleh dorongan kepentingan pribadi maupun golongan; tidak goyah oleh godaan kekuasaan, dan tidak tunduk pada politik yang mengkhianati Rakyatnya sendiri.

Saudara-saudara sekalian,

Kemerdekaan bukanlah titik akhir dari perjuangan bangsa Indonesia. Kemerdekaan adalah jembatan emas, sebagaimana dikatakan Bung Karno dalam karyanya Mencapai Indonesia Merdeka tahun 1933. Di seberang jembatan itu, terbentang dua jalan: satu menuju dunia keselamatan dan kesejahteraan Rakyat Marhaen—dunia yang sama rasa, sama bahagia; dan satu lagi menuju dunia kesengsaraan Rakyat Marhaen—dunia yang sama ratap, sama tangis. Pilihan jalan itu, ada di tangan kita semua, dan tanggung jawab kita adalah memastikan bangsa Indonesia melangkah di jalan keselamatan dan kesejahteraan Rakyat Indonesia.

Kemerdekaan juga merupakan pintu gerbang untuk membangun kehidupan berbangsa yang berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Namun, lihatlah tantangan di depan kita: kemiskinan dan kesenjangan sosial, kerusakan lingkungan, krisis pangan global, intervensi kekuatan asing, serta kerapuhan etika dalam penyelenggaraan negara.

PDI Perjuangan harus menjadi garda terdepan di dalam menghadapi tantangan ini. Jangan sekali-kali kita menjadi partai yang hanya ikut arus. Jangan hanya berani bicara saat kampanye, tetapi diam ketika Rakyat menderita. Kita adalah partai ideologis, partainya Rakyat Marhaen, partai yang memegang teguh ajaran Bung Karno.

Hari ini saya perintahkan kepada seluruh kader Partai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote:
1. Jadikan Pancasila sebagai bintang penuntun dalam setiap kebijakan, bukan sekadar hiasan pidato.
2. Perkuat disiplin organisasi, ideologi, teori, gerakan dan tindakan. Tanpa disiplin, Partai akan rapuh dan mudah diombang-ambingkan kepentingan.
3. Turun ke rakyat, bukan hanya untuk meminta suara, tapi untuk mendengarkan keluh kesah dan membantu memecahkan masalah mereka.
4. Lawan segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan pengkhianatan terhadap konstitusi.
5. Jadikan Api Proklamasi sebagai semangat perjuangan nan tak kunjung padam, agar terus berkobar-kobar dalam setiap langkah kita membela kedaulatan, keadilan dan kesejahteraan rakyat.

Jalankan 5 perintah tersebut dengan semangat gotong royong penuh kedisiplinan dan soliditas yang tinggi. Dengannya, Partai semakin kokoh, mandiri, dan mampu menghadapi berbagai tantangan dan ujian sejarah. Terus lakukan perbaikan dengan selalu mawas diri, hingga PDI Perjuangan pantas disebut sebagai sebagai partai pelopor.

Kawan-kawan seperjuangan,

Kemerdekaan ke-80 ini harus menjadi momentum kebangkitan kembali semangat gotong royong. Saya tidak mau mendengar ada kader yang merasa dirinya lebih tinggi dari Rakyat, apalagi yang memanfaatkan Partai untuk kepentingan pribadi. Ingat, kita ini hanya alat perjuangan, bukan tujuan perjuangan itu sendiri.

Akhirnya, saya ingin mengingatkan, seperti pesan Bung Karno: "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri." Tantangan kita sekarang bukan lagi kolonialisme fisik, tetapi kolonialisme gaya baru—yang menyusup dalam kebijakan, dalam ekonomi, bahkan dalam budaya kita.

Mari kita jaga kemerdekaan ini, kita rawat persatuan bangsa, dan kita perjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah tekad PDI Perjuangan, tekad yang akan kita bawa hingga akhir hayat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Om Santi Santi Santi Om,

Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!

 

Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri
KETUA UMUM PDI PERJUANGAN

Quote