Ikuti Kami

Habib di Bondowoso Tegaskan Tidak Haram Pilih PDI Perjuangan

"Partai itu semua sama. Nasionalis, Agamis. Kita lihat dulu, tujuan dan programnya. PDIP membela rakyat, wong cilik. Islam ya begitu."

Habib di Bondowoso Tegaskan Tidak Haram Pilih PDI Perjuangan
Sekjen DPP PDI Perjuangan bersama Habib Husen Almuhdar dari Bondowoso dalam rangkaian kegiatan Safari Politik Kebangsaan PDI Perjuangan Tahap ke-VI

SAFARI Politik Kebangsaan PDI Perjuangan ke Jawa Timur, semakin menegaskan partai berlambang banteng moncong putih tersebut tidak anti Islam dan anti Ulama.

Terbukti, dari Safari Politik Tahap I hingga yang terkini, Safari Politik ke-VI di Jawa Timur: Tak ada penolakan dari umat dan ulama.

Bahkan, ratusan Habib dan santri di daerah Tapal Kuda Jawa Timur seperti Pasuruan (bagian timur), Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi tak ada yang risih dengan PDI Perjuangan dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi.

Bukan hanya di Jawa Timur, dari Safari Politik Kebangsaan tahap I di Jawa Barat dan Jatim melewati Pantura, kemudian tahap ke-II ke Jabar bagian selatan dan Jawa Tengah hingga Daerah Istimewa Yogyakarta, Safari tahap ke-III di Sumatera Utara, Safari tahap ke-IV di Banten, Safari tahap ke-V di DKI Jakarta dan ke-VI di tapal Kuda, Jatim, keenam tahap itu PDI Perjuangan melibatkan ulama dan tokoh masyarakat setempat.

Seluruh rangkaian Safari Politik  Kebangsaan PDI Perjuangan disambut hangat oleh ulama dan umat Islam.

Mereka para ulama dan umat Islam yang disambangi dalam Safari Politik Kebangsaan PDI perjuangan, tak ada sedikit pun kecurigaan, bahkan sampai membenci terhadap partai banteng.

Safari Politik yang dipimpin Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat dan pengurus serta kader lainnya tak pernah luput untuk berziarah ke Makam Habaib atau ulama setempat.

Dalam kunjungan Safari Politik Kebangsaan PDI Perjuangan menyapa rakyat, menyambangi pesantren dan rumah ulama atau Habaib menjadi prioritas utama kegiatan.

Dan seluruh rangkaian Safari Politik Kebangsaan selain bertujuan untuk konsolidasi internal, safari juga turut menjawab segala tudingan dan fitnah keji PDI Perjuangan anti Islam dan anti ulama.

Di Banten, para ulama dan santri di sana mengelu-elukan kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang merupakan salah satu kader terbaik PDI Perjuangan.

Di Jawa Barat, isu PDI Perjuangan berisi antek PKI dan anti Islam memang diakui sejumlah ulama yang disambangi PDI Perjuangan, begitu massif. Namun masih banyak para ulama dan umat Islam yang merasakan keberhasilan kepemimpinan Presiden Jokowi dan sejumlah kader Banteng yang menjadi kepala daerah, atau wakil rakyat di Jawa Barat.

Di DKI Jakarta, dalam Safari Politik Kebangsaan PDI Perjuangan tahap ke-V, ziarah ke Makam Ulama pejuang Pangeran Jayakarta yang didampingi oleh Habib Sholeh Almuhdar, dan disambut oleh keturunan Pangeran Jayakarta yang juga menantu salah satu Wali Songo, Sunan Gunung Jati.

Di Bondowoso, Jawa Timur, dalam salah satu rangkaian kegiatan Safari Politik Kebangsaan PDI Perjuangan ke-VI, PDI Perjuangan disambut secara kekeluargaan oleh ratusan Hababib dan para santri di daerah Tapal Kuda tersebut.

Bahkan, Habib Husein Almuhdar dan Habib Ali Bin Jindan, ulama terkemuka di Jawa Timur dan Madura menyangkal segala seruan: Haram pilih PDI Perjuangan dan Jokowi karena anti Islam dan anti ulama.

Hal itu diungkap Habib Husen Bin Muhdar Almuhdar usai menyatakan dukungan Habaib Bondowoso kepada Paslon 01 Jokowi-KH. Ma'ruf Amin. Kepada wartawan yang bertanya perihal seruan haram pilih PDI Perjuangan, Habib Husein tegas bilang tidak haram dan seruan tersebut tidak berdasar.

"Partai itu sama. Semua sama. Nasionalis, Agamis. Semua sama. Kita lihat dulu, tujuannya apa. Programnya bagaimana. PDIP membela rakyat. Membela wong cilik. Ya itu, Islam ya begitu: membela rakyat kecil. Membela. Membela yang lemah almustad'afina fil ardh. Itu pembelaan namanya. Jadi tidak haram sekali," jawab Habib Husen. (memilih PDIP dan Jokowi yang selama ini difitnah anti Islam dan anti ulama-red)."

Bahkan, Habib Husen mengakui, Presiden Jokowi sosok yang bersih. Ditambah lagi, anak-anaknya tak terlibat proyek besar negara. Selain itu, pembangunan infrastruktur dibangun Presiden Jokowi secara istimewa.

Ketika tanya jawab dengan wartawan, Habib Husen menegaskan bahwa hanya Indonesia di bawah Presiden Jokowi lah yang benar-benar membela Palestina. Timur Tengah saja disebutnya sudah dijual karena tak lagi mendukung Palestina. Dan negara mayoritas Islam di dunia yang paling getol mendukung kemerdekaan Palestina ya Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Nah, kalau sudah begini, kan lebih teduh dan sejuk. Dibanding ucapan Habib Rizieq Shihab yang sangat tendensius dan kerap mempolitisasi umat. Ingat, di Reuni 212, tanggal 2 Desember tahun 2018, rekaman video pidato Habib Rizieq dari Makkah ditayangkan kepada jama'ah reuni 212 yang hadir.

Kata Habib Rizieq yang berulang-ulang hingga 3 kali menyampaikan, "Di Pilpres dan Pileg 2019, haram haram haraaammm kita memilih capres caleg partai-partai pendukung penistaan agama, dari kota hingga pedesaan, dari gunung hingga ke lembah, haram haram haraaammm memilih capres dari kalangan mereka, siapa pun yang jadi calonnya."

Melihat pernyataan tendensius Habib Rizieq tersebut, bisa dipastikan masih banyak ulama dan umat Islam yang lebih rasional dan bisa berfikir jernih.

Habaib dan banyak Ulama di Jawa Timur, Jawa Barat, Banten dan daerah lain di Indonesia bersama Umat Islam yang cerdas pasti mengakui keberhasilan Pemerintahan Presiden Jokowi.

Masih banyak ulama dan umat Islam yang sadar mana kelompok yang hanya menjadikan agama sebagai komoditas politik atau yang tulus berjuang dan mengabdi untuk rakyat dan umat.

Mereka mafhum, selama ini kelompok yang mengatasnamakan Ijtima' Ulama sejatinya mencalonkan orang yang kurang cakap beribadah, dan tidak punya rekam jejak dalam memperjuangkan kepentingan Umat Islam.

Nah, pertanyaannya sekarang, apa masih mau tertipu dengan politik 'kardus' atau hoax operasi plastik?

Quote