Ikuti Kami

Mantapkan Jabar Jadi Kandang Banteng & Menangkan Jokowi

Di Jabar, isu negatif tentang PDI Perjuangan dan Jokowi begitu mengakar.

Mantapkan Jabar Jadi Kandang Banteng & Menangkan Jokowi
Safari Politik Kebangsaan VII PDI Perjuangan di Provinsi Jawa Barat. (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

PROVINSI Jawa Barat jadi perhatian khusus PDI Perjuangan untuk mendongkrak suara di Pileg dan Pilpres 2019. 

Selain sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, di Jabar isu negatif tentang PDI Perjuangan dan Jokowi begitu mengakar. 

Fitnah dan kampanye hitam tentang PKI, PDI Perjuangan dan Jokowi anti Islam, anti Ulama sudah kadung dipercaya sebagian besar Umat Islam di Jabar. 

Bahkan di 2 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, sebagian besar warga percaya & menelan mentah-mentah isu Presiden Jokowi keturunan PKI. 

Dan di 2 kecamatan di Kabupaten Sukabumi tersebut, memang merupakan basis partai yang mengaku sebagai partai dakwah, tapi kelakuan sebagian kadernya selalu bermain politik identitas. 

Untuk itu, sebagai partai utama pengusung dan pendukung Capres-Cawapres 01, PDI Perjuangan berkewajiban meluruskan segala fitnah terhadap Jokowi dan partai. 

Secara kalkulasi politik Jabar memang unik. Meskipun di Provinsi PDI Perjuangan keluar sbg pemenang dgn kursi terbanyak di  Pileg 2014, namun Pilpres 2014 Jokowi kalah oleh Prabowo. Pada Pilpres 2014, isu hoax dan fitnah Jokowi PKI dan keturunan China sangat laku dijual.

Dan Pemilu 2019, jika berkaca dari Pilgub 2018, Gubernur terpilih adalah Ridwan Kamil yang seluruh parpol pendukungnya adalah Pengusung Jokowi. 

Ditambah total suara yan diraih cagub dari PDI Perjuangan Hasanah dan cawagub Golkar Dedy Mulyadi yang saat ini bersama Deddy Mizwar mendukung Paslon 01.

Karena itu, sebagai partai yang diamanahkan sebagian besar rakyat Indonesia untuk menjaga NKRI dengan ideologi Pancasilanya, Jawa Barat hrs diamankan. Dan Safari Kebangsaan dari tahap I, ke-II dan yang terbaru tahap ke-VII  difokuskan di Jawa Barat, adalah ikhtiar PDI Perjuangan menunaikan amanah tersebut.

Mandat sebagai partai besar dan partai yang diprediksi masih meraih kemenangan di Pemilu 2019, telah dibuktikan dengan kerja-kerja nyata para kadernya baik yang menjadi kepala daerah maupun legislator di Jawa Barat.

Safari Politik Kebangsaan ke-7 yang dilakukan PDI Perjuangan di Jawa Barat adalah bukti mesin partai bekerja untuk memerahtotalkan Jawa Barat, menjadikan provinsi dengan jumlah suara terbanyak dalam Pemilu tersebut sebagai KANDANG BANTENG. Selain itu, Safari Kebangsaan ini juga ingin menegaskan posisi PDI Perjuangan dimana para kader dari pusat hingga anak ranting berkomitmen untuk memenangkan hati rakyat Jawa Barat, merebut kemenangan untuk Paslon Capres-Cawapres 01 Jokowi-KH. Ma'ruf Amin.

Kerja politik untuk menjadikan Jabar sebagai Kandang Banteng selain Jawa Tengah semakin dipermudah dengan sejumlah capaian pembangunan Pemerintahan Jokowi yang begitu massif dan dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat Jawa Barat.

Selain itu, dalam Pileg 2014, PDI Perjuangan juga meraih suara terbanyak baik untuk DPR RI maupun DPRD Provinsi. Bahkan Ketua DPRD Jawa Barat berasal dari PDI Perjuangan.

Dengan perolehan suara sebanyak 4.159.411 suara, PDI Perjuangan berhasil meraih kursi terbanyak (20 kursi) di DPRD Provinsi Jabar atau 19,6 persen suara.

Perolehan suara PDI Perjuangan hanya beda tipia dengan raihan suara di Jawa Tengah yang notabene Kandang Banteng sejak dulu yakni 4.295.605 suara.

Artinya, tidak berlebihan atau hanya mengklaim jika dikatakan Jawa Barat juga bagian dari Kandang Banteng. 

Nah, dalam Pilpres 2019 ini, PDI Perjuangan bersama parpol lain di Koalisi Indonesia Kerja atau Tim Kampanye Nasional Pemenangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin, bertekad merebut kemenangan dari penantang, Prabowo-Sandi yang mana dalam Pilpres 2014, Prabowo berhasil unggul di Jawa Barat.

Namun optimisme dan harapan untuk merebut kemenangan bagi Paslon 01 di Jawa Barat terbuka lebar. Saat ini bisa dibilang Jokowi-Kyai Ma'ruf imbang, bahkan sudah unggul tipis dengan Prabowo di Jawa Barat.

Berkat capaian pembangunan Presiden Jokowi di Jawa Barat dan juga berkat kampanye simpatik yang dilakukan para kadsr banteng di Jawa Barat, sesuai instruksi Ketum PDI Perjuangan Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri, untuk membalas fitnah, cacian dan kedzaliman dengan kasih sayang: kemenangan di Jabar akan menjadi milik PDI Perjuangan dan Jokowi-Kyai Ma'ruf Amin.

Segenap kader PDI Perjuangan akan berkampanye dengan santun. Menyuarakan segala capaian kinerja Presiden Jokowi. Dan juga mengenalkan sosok Cawapres KH. Ma'ruf Amin, seorang ulama yang zuhud dan tawadhu'. Yang mengerti ekonomi keumatan. 

Seluruh kader partai akan memerah totalkan Jawa Barat. Dengan tetap menjaga stabilitas kemenangan di Jateng dan Jatim. 

Mesin partai akan terus bergerak, dgn 1 tarikan nafas perjuangan, meluruskan segala fitnah keji terkait isu PKI, SARA, dan sebagainya. Baik di darat maupun udara dengan menghadang segala upaya lawan politik PDI Perjuangan dan Preaiden Jokowi yang ingin menghasut rakyat dengan penggiringan opini dan framing jahat soal isu daur ulang PDI Perjuangan dan Jokowi antek PKI, antek asing-aseng serta kriminalisasi ulama.

Logika sederhana saja, tak mungkin seorang Gubernur terpilih di Jabar bersama Wagubnya yg notabene ulama + mantan Bupati Tasikmalaya yg sukses mendukung Jokowi jika dia PKI. 

Ditambah lagi Deddy Mizwar yg merupakan salah 1 pendiri Partai Demokrat turut mendukung Jokowi. 

Tidak masuk akal, tudingan PKI dan anti Islam terus disematkan kepada Jokowi, Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Indonesia yang secara legitimate dipilih mayoritas masyarakat Indonesia secara konstitusional dan demokratis. 

Faktanya, Presiden Jokowi selama 4 tahun ini begitu rajin berkunjung ke pesantren untuk bertemu santri dan sowan kepada ulama. 

Mereka yang percaya isu hoax, seharusnya melihat kinerja Presiden Jokowi dengan segala perhatiannya terhadap pembangunan dan kesejahteraan rakyat Jabar yang sangat signifikan. 

Untuk itu, tugas kita para kader berkewajiban untuk meluruskan segala fitnah keji terhadap Presiden Jokowi dan PDI Perjuangan. 

Quote