Ikuti Kami

Pancasila "Way of Life" Bangsa

Oleh: Tuti Nusandari Roosdiono, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan

Pancasila
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Tuti Nusandari Roosdiono

INDONESIA menganut sistem politik demokrasi liberal yang mengutamakan otonomi dan kebebasan individu untuk mewujudkan kemajuan dan reformasi dengan perlindungan hukum dan peran terbatas dari negara. Terbukti dengan berlakunya sistem Pemilihan Umum secara langsung.

Memilih kepala daerah, wakil rakyat, hingga presiden, semuanya diserahkan kepada rakyat.  Rakyat yang memilih siapa yang dikehendakinya. Peroleh suara terbanyak dialah yang keluar sebagai pemenang.

Kelemahan dari sistem ini ialah, terbuka lebar peluang praktik politik uang, menghalalkan segala cara dan menjamurnya berita hoax, fitnah dan hasutan.

Namun tak bisa dipungkiri, sistem demokrasi masih dianggap yang terbaik dan relevan diterapkan di Indonesia. Sebagai negara berkembang, demokrasi kita bisa dibilang semakin matang.

Beruntung Indonesia memiliki ideologi pemersatu,  yang merupakan falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Panca Sila. Panca Sila dapat menahan serangan internal maupun eksternal sehingga dapat dipertahankannya persatuan dan kesatuan NKRI. Namun demikian seperti kata Bung Karno, perjuangan kita akan lebih sulit karena kita harus melawan bangsa sendiri.

Selain daripada itu infiltrasi arus globalisasi informasi, serta kecanggihan teknologi yang sangat cepat dan canggih, telah mengendurkan hubungan personal dan  silaturahim pada bangsa kita. Individualisme, eksklusifisme mengubah hubungan antar manusia bangsa kita hingga yang terkenal santun, ramah dan menjunjung tinggi teposeliro, tenggang rasa, menjadi tidak toleran, ekstrimis, radikal, puritan, serta tidak menghiraukan hak asasi manusia.

Dengan Pancasila sebagai the way of life, bangsa Indonesia  tetap mengakar dengan jati dirinya. Sebagai bangsa penuh keluhuran peradaban, Indonesia dianugerahi Tuhan : Pancasila, yang merupakan hasil galian dari ratusan tahun Akar Budaya Nusantara. 

Kebudayaan NUSANTARA yang luhur, juga dilestarikan oleh PANCASILA. Dikuatkan oleh BHINEKA TUNGGAL IKA dan diikat dalam bingkai NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA dengan payung hukum yang merujuk UUD NEGARA RI TAHUN 1945.

Memperingati 73 tahun lahirnya Pancasila, Momentum 1 Juni menjadi penting sebagai perenungan bangsa ini, betapa cita-cita para Pendiri Bangsa, terutama Bapak Proklamator kita, BUNG KARNO yang juga Presiden RI Pertama, untuk tetap menjadikan Pancasila sebagai rujukan utama dalam berbangsa dan bernegara.

Pernyataan Bung Karno menegaskan bahwa perjuangan lewat musyawarah harus menjadi dasar negara Indonesia yang masyarakatnya majemuk.

Karena itu, sekalipun sistem demokrasi liberal yang kita pilih dalam mengatur perpolitikan kita, tak akan bisa menggerus jati diri bangsa ini: GOTONG ROYONG - MUSYAWARAH MUFAKAT dan TOLERAN. Ketiganya penting diharmonikan dalam bingkai NKRI, agar Bangsa kita tetap mendasarkan kepada Panca Sila.

SELAMAT HARI LAHIRNYA PANCASILA. 

MERDEKA!!!

Quote