Ikuti Kami

Pertemuan Kim-Trump Ingatkan Akrabnya Bung Karno-Kim Il Sung

Mendiang Presiden Soekarno dan Kim Il-sung, dikenal memiliki riwayat hubungan yang cukup dekat. 

Pertemuan Kim-Trump Ingatkan Akrabnya Bung Karno-Kim Il Sung
Presiden Korea Utara, Kim Il Sung, tiba di Jakarta dan disambut Presiden Soekarno, 10 April 1965

Jakarta, Gesuri.id - Pada Selasa (12/6) akhirnya pertemuan yang ditunggu-tunggu antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un berlangsung di Singapura.

Setelah sebelumnya beberapa tempat seperti Swedia, Swiss, Mongolia, China, hingga Malaysia sempat disebut-sebut masuk dalam daftar pertimbangan Trump. Indonesia, seperti disampaikan Presiden Joko Widodo, juga sempat menawarkan diri memfasilitasi pertemuan bersejarah itu.

Baca: Jokowi Tawari Indonesia Jadi Tempat Pertemuan Korut-AS

Bagi bangsa Indonesia, pertemuan tersebut seolah mengingatkan kedekatan Presiden RI Pertama Ir. Sukarno dengan Korea Utara. 

Hubungan diplomatik Indonesia dan Korea Utara telah terjalin sejak 1961. Empat tahun kemudian, pendiri Korut sekaligus kakek Kim Jong-un, Kim Il-sung, berkunjung ke Jakarta.

Mendiang Presiden Soekarno dan Kim Il-sung, dikenal memiliki riwayat hubungan yang cukup dekat. 

Soekarno bahkan pernah menghadiahkan bunga anggrek yang ditanam di Istana Bogor untuk Kim Il-sung. Bunga itu diberi nama Kim Il-sung yang ditujukan sebagai simbol persahabatan kedua negara.

Hingga kini, bunga hadiah Soekarno itu kerap dipamerkan setiap tahunnya dalam Festival Kimilsungia sebagai salah satu perayaan Hari Matahari atau hari kelahiran Kim Il-sung.

Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri juga pernah berkunjung ke Pyongyang beberapa kali yakni pada 2002 dan 2001 silam.

Dalam Festival Bunga Kimilsungia 2018 pada Bulan Maret lalu, foto Bung Karno yang menghiasi stan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Korea Utara 

Dokumentasi sejarah saat Presiden Soekarno menyerahkan bunga Kimilsungia kepada Presiden Kim Il Sung sebagai hadiah ulang tahun Pemimpin Besar Korea Utara tersebut di Kebun Raya Bogor pada 13 April 1965, menjadi ikon stan Indonesia. 

Terpampang dengan serasi di dinding stan yang bermotif batik Kalimantan. Pada festival yang diselenggarakan dalam rangka peringatan 106 tahun kelahiran Kim Il Sung tersebut, stan Indonesia dipenuhi lebih dari 200 tangkai bunga Kimilsungia, angrek yang menjadi unggulan, bunga Kimjongilia dan aneka bunga lain.

Dua payung merah dan penjor mini khas Bali yang dipajang di sebelah kiri dan kanan foto kedua pemimpin besar tersebut serta lampu hias berwarna kuning di bawahnya menambah keunikan dan mempercantik tampilan stan KBRI.

Banyak pengunjung, baik warga Korea maupun ekspatriat dan wisatawan asing, singgah dan berfoto bersama atau berswafoto di depan stan KBRI. 

Keindahan stan Indonesia tersebut membawa KBRI Pyongyang memperoleh Penghargaan Terbaik Kedua untuk kategori stan peserta asing pada Festival Bunga Kimilsungia ke-20 yang diselenggarakan di Kimilsungia-Kimjongilia Exhibition House, Pyongyang, 12-19 April 2018. Penghargaan ini merupakan yang keempat kali berturut-turut diraih oleh perwakilan Indonesia di Korea Utara. 

Piagam penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara, Yang Hyong Sop kepada Duta Besar RI Bambang Hiendrasto pada upacara penutupan festival, 19 April 2018.

"Duta Besar RI Bambang Hiendrasto dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Korea Utara yang telah memberi kesempatan kepada KBRI Pyongyang untuk kembali berpartisipasi dalam festival ini," tulis KBRI Pyongyang dalam rilisnya beberapa waktu lalu.

Dubes Hiendrasto juga mengucapkan selamat kepada pemerintah Korea Utara dan Komite Kimilsungia-Kimjongilia selaku panitia penyelenggara atas terselenggaranya festival yang ke-20 ini. 

Sementara itu, Ketua Komite Kimilsungia-Kimjongilia, Kim Chang Do dalam sambutannya pada upacara penutupan festival antara lain menyatakan bahwa Kimilsungia merupakan khazanah dan kebanggaan yang akan selamanya ada di hati rakyat Korea.

Menurut keterangan panitia penyelenggara, festival tahun ini diikuti sekitar 80 peserta dari dalam dan luar negeri dan dikunjungi oleh lebih dari 220 ribu orang. Lebih dari 24 ribu tangkai bunga Kimilsungia dipamerkan pada festival tahunan di Pyongyang ini.

Seperti pada festival sebelumnya, penerima Penghargaan Terbaik I untuk kategori stan peserta asing tahun ini adalah asosiasi warga Korea Utara di Jepang (Chongryon). 

Baca: Bertemu 2 Dubes Korea, Jokowi: Indonesia Dukung Perdamaian

Menurut Sukamto, Sekretaris II pada KBRI Pyongyang, KBRI merupakan satu-satunya perwakilan asing yang diundang pada upacara pembukaan dan penutupan festival. 

Ia menambahkan kedutaan besar asing yang lain dan perwakilan organisasi internasional di Korea Utara mendapat undangan resmi untuk mengunjungi festival pada hari kedua dan dapat berkunjung kembali pada hari-hari berikutnya sebelum upacara penutupan.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, upacara pembukaan dan penutupan festival ini diliput oleh stasiun TV Korea Utara dan disiarkan dalam program berita utama pada petang harinya. 

Selain festival di Pyongyang ini, pameran bunga Kimilsungia juga digelar di kota-kota lain di Korea Utara. "Inilah, yang membuat masyarakat di seluruh Korea Utara mengenal dengan baik Kimilsungia, Soekarno, dan Indonesia," kata Sukamto.

Quote