Yogyakarta, Gesuri.id – Wasekjen DPP PDI Perjuangan Adian Napitupulu menegaskan bahwa Sumpah Pemuda tidak boleh berhenti sebagai peringatan seremonial, tetapi harus diteruskan menjadi rencana kolektif bangsa untuk menjawab tantangan zaman.
Hal itu disampaikan Adian dalam Puncak Acara Peringatan 97 Tahun Sumpah Pemuda dibalut dalam kegiatan Merah Muda Fest 2025 yang dihelat DPP PDI Perjuangan di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Sabtu (1/11).
Kegiatan yang dihadiri ribuan anak muda dari berbagai daerah itu berlangsung meriah dan penuh semangat. Arena GOR Among Rogo dipenuhi lautan manusia beratribut merah, menandakan semangat kebangsaan dan solidaritas kaum muda yang menggema di seluruh ruangan. Diskusi berlangsung santai, interaktif, dan diselingi tawa ringan yang menggambarkan suasana khas anak muda.
Dalam sesi diskusi yang dipandu dengan gaya dialogis, Adian mengajak peserta untuk memaknai kembali relevansi ikrar Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa dalam konteks Indonesia masa kini. Ia mempertanyakan, apakah makna Sumpah Pemuda masih hidup dalam perilaku generasi muda atau hanya tinggal simbol tanpa arah.
“Anak muda tahun 1928 bersumpah untuk membangun bangsa ini, tapi itu tidak berhenti di situ. Ketika satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa sudah terjadi, apa rencana berikutnya? Apa yang kita bangun setelahnya?” ujar Adian dengan nada reflektif.
Menurutnya, semangat Sumpah Pemuda seharusnya menjadi dasar untuk membuat peta jalan baru bagi masa depan Indonesia—sebuah rencana besar yang menyesuaikan dengan tantangan zaman seperti digitalisasi, perubahan iklim, hingga krisis kemanusiaan. “Sumpah Pemuda itu bukan titik akhir, tapi titik awal. Dari sanalah kita harus terus bergerak, menciptakan masa depan yang lebih adil, lebih terbuka, dan lebih manusiawi,” tegasnya.
Adian juga menekankan pentingnya berdialog dengan generasi muda karena mereka bukan hanya pewaris masa lalu, tetapi perancang masa depan.
“Ngobrol dengan anak muda itu menyenangkan, karena kita bicara tentang ke depan—tentang mau ke mana dan mau ngapain. Bukan lagi soal nostalgia, tapi soal rencana,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta.
Suasana semakin hangat ketika Adian menutup pernyataannya dengan pesan singkat namun kuat: “Hendaknya Sumpah Pemuda tidak berhenti di 1928. Ia harus terus hidup dalam tindakan kita hari ini.”
Kegiatan Merah Muda Fest 2025 yang diprakarsai oleh DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga itu menjadi ajang refleksi sekaligus perayaan kreativitas anak muda. Dengan tema "Merah Berani, Muda Beraksi,” acara ini berhasil menghadirkan semangat kolaboratif antara dunia politik, seni, dan budaya dalam satu panggung yang mempersatukan generasi penerus bangsa.

















































































