Ikuti Kami

Aksi Demonstrasi Mahasiswa Penuh Dengan 'Penumpang Gelap'

Mantan Kapolda Jawa Barat itu menegaskan, dalam aksi mahasiswa kali ini, ada penggerak dibelakangnya yang anti pemerintah. 

Aksi Demonstrasi Mahasiswa Penuh Dengan 'Penumpang Gelap'
Kader PDI Perjuangan Anton Charliyan.

Jakarta, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan Anton Charliyan menegaskan aksi demonstrasi mahasiswa kali ini penuh dengan para 'penumpang gelap'. 

Mantan Kapolda Jawa Barat itu menegaskan, dalam aksi mahasiswa kali ini, ada penggerak dibelakangnya yang anti pemerintah. 

Baca: Demonstrasi Mahasiswa Jangan Ditunggangi Barisan Sakit Hati

Anton mencermati, maraknya aksi demonstrasi  saat penuh dengan nuansa politik kekuasaan  yang tidak terjadi tiba-tiba, tapi sangat berkaitan erat dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya. Peristiwa-peristiwa sebelumnya itu digoreng terus tiada henti-hentinya oleh sekelompok orang, mulai dari kecurangan KPU, Sidang Mahkamah Konstituasi, Panitia Komisioner KPK, Mobi Nasional, penetapan Menteri sebagai tersangka oleh KPK, isu Papua, penolakan ketua KPK, penolakan Revisi UU KPK, penolakan revisi KUHP, lalu muaranya adalah isu penolakan pelantikan Presiden. 

"Seolah-olah semua itu merupakan cerita Kho Ping Hoo berjilid-jilid yang tiada hentinya. Dan memang jika kita mau sedikit berpikir rasional, semua cerita tersebut bersambung satu sama lain, karena pengarang dan sutradaranya adalah kelompok yang sama, sebagai kelompok pembenci Pemerintah dan Jokowi yang tujuanya hanya ingin memecah belah dan mengacaukan bangsa," tegas Anton dalam keterangan tertulis yang diterima Gesuri.id di Jakarta, Rabu (25/9).  

Anton melanjutkan siapapun yang berada di garda terdepan, dan saat ini kebetulan yang dikedepankan adalah mahasiswa, sejatinya harus dihormati dan dihargai. Setiap gerakan dan aktivitas Mahasiswa sebagai generasi muda dibutuhkan pemikiran kritis sebagai kekuatan kontrol yang betul-betul murni sebagai suara rakyat, sebagaimana yang pernah terjadi di era akhir Orde Lama 1966, atau awal era reformasi 1998.

"Tapi mohon maaf untuk kali ini kita harus berpikir lebih cerdas lagi, karena dari hasil pengamatan saya dilapangan terlalu banyak penumpang gelap didalamnya, kemudian kalau kita mau berbaur didalamnya diantara rekan kita mahasiswa tersebut banyak sekali para tokoh cerita dimana di setiap episode selalu ada, bisa kita lihat dari sebagian atribut-atribut selain atribut yang dipakai mahasiswa, selalu ada simbol-simbol yang seolah-olah mengatasnamakan agama," ungkap Anton.  

Apalagi, lanjut Anton, kalau kita melihat aktor penggerak di setiap kampus, maka akan mudah sekali ditebak, siapa sesungguhnya yang sedang bermain. 

Baca: Para Demonstran Harus Waspadai 'Penumpang Gelap'

"Sekali lagi kita semua respek dengan gerakan mahasiswa sebagai power of control yang murni dan bersih, tapi utk kali ini mari kita saling mengingatkan, waspada dan hati-hati karena ada yang bermain dibelakangnya. Yang notabene tujuan akhirnya ingin membuat rusuh, ingin memecah belah bangsa, ingin menjatuhkan pemerintah, dan ingin menggagalkan Pelantikan Presiden dengan segala cara," pungkas Anton.

Seperti diketahui, demonstrasi mahasiswa marak diberbagai kota beberapa  hari terakhir. Berbagai aksi demonstrasi itu menuntut beberapa hal kepada pemerintahan Presiden Jokowi, seperti pembatalan revisi UU KPK, RUU Pertanahan, dan RUU KUHP.

Quote