Ikuti Kami

Banteng Jateng Gelar Pembekalan Kader Perempuan di Sukoharjo

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Joko Purnomo, menyampaikan jika kegiatan diselengggrqkan DPD di 28 titik di Jateng.

Banteng Jateng Gelar Pembekalan Kader Perempuan di Sukoharjo
Pembekalan kader perempuan di Kantor DPC PDI Perjuangan Sukoharjo, Jumat (22/10).

Sukoharjo, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah menggelar pembekalan kader perempuan di Kantor DPC PDI Perjuangan Sukoharjo, Jumat (22/10).

Pembekalan tersebut diikuti oleh kader PDI Perjuangan perempuan dari Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan serupa digelar di seluruh DPC PDI Perjuangan di Jawa Tengah.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Joko Purnomo, menyampaikan jika kegiatan diselengggrqkan DPD di 28 titik di Jateng. Artinya, dari 35 DPC PDI Perjuangan Jateng, ada beberapa DPC yang pelaksanaannya digabung menjadi satu. 

Baca: Puan Tekankan Pendidikan Karakter Sejak Dini

“Seperti untuk wilayah Solo Raya, pagi ini di Sukoharjo, siang nanti di Wonogiri, besok sore di Boyolali, malamnya di Klaten, lusa pagi di Sragen, dan siangnya di Karanganyar,” jelasnya.

Joko mengatakan, kegiatan pembekalan untuk kader perempuan PDI Perjuangan tersebut dalam upaya untuk mengaktifikan kembali kader perempuan di Jateng untuk menumbuhkan semangat para srikandi PDI Perjuangan di Jateng.

Jateng sebagai kandang banteng, lanjut Joko, diharapkan semakin ramai dan meriah suara perempuan kader PDI Perjuangan. Jateng menjadi semakin solid dan membanggakan karena kader perempuan PDI Perjuangan di Jateng sudah banyak yang berkiprah. Seperti dalam pemilu 2019 lalu dimana anggota fraksi DPR RI dari Jateng yang berjumlah 26 orang, tujuh diantaranya merupakan kader perempuan, atau 26,9%.

Untuk DPRD Provinsi Jateng, lanjut Joko, ada 42 orang dan 10 diantaranya adalah perempuan atau 23,8%. Anggoto DPRD kabupaten/kota di Jateng, totalnya ada 463 orang dan 112 diantaranya kader perempuan atau 24,2%.

“Kader PDI Perjuangan perempuan di eksekutif juga banyak. Total ada 18 orang sebagai bupati dan wakil buapti dimana tujuh diantaranya adalah kader perempuan atau 39%,” ujarnya.

Kader perempuan di eksekutif sebagai bupati masing-masing Kabupaten Sukoharjo, Klaten, Sragen, Demak, Grobogan, Purbalingga, dan Brebes. Sedangkan untuk posisi wakil bupati totalnya ada 13 dan tiga diantaranya kader perepuan.

“Fakta tersebut menunjukan kader perempuan PDI Perjuangan mampu jadi pemimpin. Tidak memandnang laki-laki atau perempuan, semuanya sederajat di PDI Perjuangan sehingga bukan hal yang tidak mungkin untuk tingkat nasional juga dipimpin oleh seorang perempuan. Siapapun yang mendapat rekomendasi dan didukung oleh ketua umum harus diperjuangkan dan dimenangkan,” tambahnya.

Baca: Produk Olahan Ikan UMKM Berikan Nilai Tambah Bagi Nelayan

Sedangkan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sukoharjo, Nurjayanto, menyampaikan jika peserta pembekalan kader perempuan tersebut diikuti oleh anggota fraksi DPRD perempuan, perwakikan DPC dan PAC, bupati yang merupakan kader perempuan terbaik PDI Perjuangan Sukoharjo, serta kader perempuan perwakilan DPC PDI Perjuangan Kota Solo.

“Tema kegiatan ini adalah “Perempuan Untuk Anak Negeri Indonesia atau Puan Indonesia,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, ujar Nurjayanto, sempat ramai dipemberitaan terkait istilah kader “celeng”. Menurutnya, istilah tersebut juga sempat ramai saat Pilkada Sukoharjo beberapa waktu lalu. Istilah tersebut muncul untuk menyebut kader banteng yang keluar kandang.

“Yang jelas, DPC PDI Perjuangan Sukoharjo solid dan tegak lurus dengan kebijakan partai. Tidak ada kader banteng yang keluar kandang, kalaupun ada sudah dilaporkan ke DPD,” tambah Nurjayanto.

Quote