Ikuti Kami

Bom di Medan, Anton Serukan Semua Pihak Perangi Radikalisme

Peristiwa ini lebih membuka mata bahwa radikalisme dan terorisme merupakan ancaman nyata bagi bangsa Indonesia. 

Bom di Medan, Anton Serukan Semua Pihak Perangi Radikalisme
Mantan Kadiv Humas Polri Irjen. Pol. (Purn.) Anton Charliyan.

Jakarta, Gesuri.id - Mantan Kadiv Humas Polri Irjen. Pol. (Purn.) Anton Charliyan merespon serangan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, pada Rabu (13/11). 

Anton mengutuk kejahatan terorisme tersebut. Menurut Anton, peristiwa ini lebih membuka mata kita bahwa radikalisme dan terorisme merupakan ancaman nyata bagi bangsa Indonesia. 

Baca: Bom Bunuh Diri di Medan, Puan Desak Evaluasi Deradikalisasi

“Saat ini jangan ada lagi yang berkata bahwa intoleransi, radikalisme, dan terorrisme adalah sebuah pengalihan isu untuk menutupi kelemahan-kelemahan pemerintah. Siapapun yang berkata dan berasumsi demikian, justru mereka-mereka lah yang ingin menghancurkan dan memecah belah bangsa,” tegas Anton kepada Gesuri, Rabu (13/11). 

Anton pun berkelakar. Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengatakan jika memang bom bunuh diri dianggap sebagai pengalihan isu, dirinya jadi penasaran untuk mencari di Bukalapak biro jasa mana yang  menerima jasa bom bunuh diri untuk mengalihkan semua isu yang ada. 

“Kami harap masyarakat Indonesia bisa lebih arif dan cerdas lagi dalam berpikir dan bersikap, Ini jelas merupakan ancaman nyata yang ada didepan mata yang sudah terjadi puluhan kali. Kantor polisi saja sebagai Aparat negara yang dipersenjatai, berani mereka bom, apalagi kantor pemerintah atau instansi lain yang tidak bersenjata,”tegas Anton. 

Bom bunuh diri ini, lanjut Anton, semata-mata sebagai sebuah pesan unuk meneror bangsa Indonesia. 

“Apakah kita akan berdiam diri saja ? Untuk itu mulai saat ini mari kita seluruh masyarakat indonesia baik dari kamunitas Agama, Budaya, Adat, Intelektual , Ormas dan sebagainya bersama-sama menyatukan tekad dan sikap untuk memerangi Intoleransi, radikalisme, dan terorrisme secara total di bumi Nusantara ini. Stop Intoleransi, Stop Radikalisme, stop Terorisme dari NKRI!” tegas Anton. 

Berdasarkan keterangan tertulis kepolisian, pelaku bom bunuh diri itu mengenakan jaket ojek online dan masuk melalui pintu depan menuju bagian operasional Polrestabes.

Baca: Raker Menhan Prabowo, Adian: Dipaparkan Tapi Tak Dibacakan

Setibanya di sana, ia meledakkan diri dan mengakibatkan korban luka. Ada enam korban, yakni empat orang personel polisi, satu pekerja harian lepas, dan satu orang warga sipil. 

Pelaku dinyatakan meninggal dunia dengan tubuh hancur akibat bom bunuh diri. Ledakan terjadi sekitar pukul 08.45 WIB.

Quote